Dengan melakukan itu, Vatikan beralasan, tidak hanya akan memaafkan "perilaku menyimpang," tetapi menciptakan kesetaraan dengan pernikahan, yang menurut gereja adalah persatuan yang tak terpisahkan antara pria dan wanita.
Dokumen itu ditandatangani oleh prefek kantor saat itu, Kardinal Joseph Ratzinger, calon Paus Benediktus XVI dan pendahulu Francis.
Saat melayani sebagai uskup agung Buenos Aires, Paus Fransiskus mendukung persatuan sipil untuk pasangan gay sebagai alternatif dari pernikahan sesama jenis. Namun, dia belum pernah menyampaikannya secara terbuka saat sebagai Paus.