Charlie Hebdo Terbitkan Kartun Presiden Erdogan Lecehkan Wanita Berjilbab

Reza Gunadha Suara.Com
Rabu, 28 Oktober 2020 | 15:21 WIB
Charlie Hebdo Terbitkan Kartun Presiden Erdogan Lecehkan Wanita Berjilbab
Charlie Hebdo, media satire mingguan yang berbasis di Prancis, kembali membuat kehebohan setelah memublikasikan karikatur Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan sebagai lelaki luncah. [Charlie Hebdo]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Setelah Samuel Patty dipenggal oleh pemuda muslim karena mempertunjukkan karikatur Nabi Muhammad SAW ke muridnya, Macron bersumpah membuat kaum Islamis di negerinya tak bisa tidur nyenyak.

Charlie Hebdo sendiri pernah menjadi korban teroristik kaum jihadis pada tahun 2015. Dalam serangan itu, 12 pegawai Charlie Hebdo tewas, termasuk beberapa kartunis paling terkenal.

Pembelaan Macron terhadap Charlie Hebdo, dan komentarnya baru-baru ini bahwa Islam di seluruh dunia sedang "dalam krisis", telah mendorong Erdogan untuk mendesak Turki memboikot produk Prancis di tengah gelombang protes anti-Prancis di negara-negara mayoritas Muslim.

Aksi legal

Sebelumnya, Selasa, Perdana Menteri Belanda Mark Rutte membela politisi sayap kanan negaranya, Geert Wilders, setelah Erdogan mengambil tindakan hukum terhadapnya.

Wilders telah membagikan kartun presiden Turki yang mengenakan topi Ottoman berbentuk seperti bom dengan sumbu yang menyala di Twitter.

"Saya memiliki pesan untuk Presiden Erdogan dan pesan itu sederhana: Di Belanda, kebebasan berekspresi adalah salah satu nilai tertinggi kami," kata Rutte.

Sebelumnya, para pemimpin Eropa termasuk Kanselir Jerman Angela Merkel telah membela Macron setelah Erdogan menyarankan dia membutuhkan "pemeriksaan mental".

"Itu adalah komentar fitnah yang sama sekali tidak dapat diterima, terutama dengan latar belakang pembunuhan mengerikan guru bahasa Prancis Samuel Paty oleh seorang fanatik Islam," kata juru bicara Kanselir Jerman Angela Merkel Steffen Seibert.

Baca Juga: 'Musuhi' Islam, Erdogan Pertanyakan Kesehatan Mental Emmanuel Macron

Erdogan memiliki rekam jejak dalam menggunakan tindakan hukum terhadap kritikus di Eropa.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI