Sumpah Presiden Macron: Kaum Islamis Tidak akan Tidur Nyenyak di Prancis!

Senin, 19 Oktober 2020 | 15:11 WIB
Sumpah Presiden Macron: Kaum Islamis Tidak akan Tidur Nyenyak di Prancis!
Presiden Prancis, Emmanuel Macron. [Ian LANGSDON / POOL / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Prancis Emmanuel Macron telah mengadakan pertemuan dengan dewan pertahanan negara, menyusul serangan mematikan terhadap seorang guru sejarah di pinggiran kota Paris.

"Para Islamis tidak akan tidur nyenyak di Prancis. Ketakutan akan berpindah sisi," kata Macron dalam pertemuan yang diadakan Minggu malam, dikutip dari Sputnik News, Senin (19/10/2020).

Menurut BFMTV, mulai hari ini, pemeriksaan akan dilakukan terhadap penulis 80 postingan di media sosial yang menyatakan dukungan untuk penyerang.

Kemarin, ribuan orang turun ke jalan untuk mengikuti aksi demonstrasi di seluruh Prancis. Pawai dilakukan sebagai solidaritas dukungan terhadap guru bernama Samuel Paty.

Pria berusia 47 tahun itu jadi korban pembunuhan seorang pemuda 18 tahun yang disebut-sebut sebagai ekstrimis islam.

Pemuda asal Chechnya, Rusia itu memenggal kepala Samuel Paty di luar sekolah di Conflans-Sainte-Honorine, barat laut Paris, Jumat (16/10/2020).

Remaja 18 tahun itu membunuh Paty setelah sang guru menunjukkan karikatur nabi Muhammad kepada murid-muridnya saat pelajaran sekolah.

Tersangka yang diidentifikasi sebagai Abdullakh Anzorov, telah ditembak mati oleh polisi Prancis tak lama setelah serangan itu.

Pada Sabtu, jumlah orang yang ditangkap bertambah menjadi 10. Polisi menyelidiki kemungkinan kaitan dengan kelompok ekstremis Islam.

Baca Juga: Guru Dipenggal setelah Bahas Nabi Muhammad, Presiden: Itu Serangan Pengecut

Sebelum mengecam ekstrimis islam, Emmanuel Macron secara terbuka membela dan berada di sisi yang sama dengan mendiang guru sejarah itu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI