Presiden Erdogan Dibuat Karikatur oleh Charlie Hebdo, Turki Ambil Tindakan

Kamis, 29 Oktober 2020 | 09:22 WIB
Presiden Erdogan Dibuat Karikatur oleh Charlie Hebdo, Turki Ambil Tindakan
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. (Anadolu Agency/Turkish Presidency)

Bukan hanya di Turki, kemarahan terhadap Prancis juga berkembang di seluruh dunia Muslim atas serangan yang dirasakannya terhadap Islam dan Nabi Muhammad.

Bentuk kemarahan tersebut diwujudkan dengan aksi protes, seruan untuk boikot produk Prancis, dan peringatan keamanan bagi warga Prancis di luar negeri.

Di Bangladesh, ratusan orang mengambil bagian dalam unjuk rasa anti-Prancis di luar Masjid Nasional Baitul Mukarram pada hari Rabu. Para pengunjuk rasa membakar patung Presiden Macron.

Sebuah kelompok agama di Malaysia menambahkan seruan agar produk Prancis dihapus dari toko mereka. Dewan Konsultatif Malaysia (MCC) mengatakan boikot itu akan mengirimkan pesan yang kuat ke Prancis.

Barang-barang Prancis telah ditarik dari rak-rak supermarket di Yordania, Qatar, Kuwait, dan beberapa negara Timur Tengah lainnya.

Permohonan kriminalisasi tindakan "anti-Muslim" datang dari Imam Besar universitas al-Azhar di Mesir. Presiden negara itu, Abdul Fattah al-Sisi, mengatakan pada hari Rabu kebebasan berekspresi harus dihentikan jika menyinggung lebih dari 1,5 miliar orang.

Di tengah kemarahan tersebut, kementerian luar negeri Prancis telah mengeluarkan peringatan kepada warganya di Indonesia, Irak dan Mauritania dan di negara-negara tempat protes terjadi untuk berhati-hati.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI