Refly Harun: Saya Dengar PDIP Tidak Suka Erick Thohir, Makanya Dia Dihantam

Jum'at, 30 Oktober 2020 | 14:16 WIB
Refly Harun: Saya Dengar PDIP Tidak Suka Erick Thohir, Makanya Dia Dihantam
Tangkapan Layar Video Refly Harun Membahas Hubungan Jokowi, Megawati, dan PDIP (YouTube/Refly Harun).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Menurut Refly Harun, ketiga sosok tersebut sangat dipercaya oleh Presiden Jokowi yang apabila diserang PDIP akan berbahaya.

"Pada periode kedua sesungguhnya yang dipercaya Jokowi ada tiga orang, hanya saja kalau tiga orang ini diserang akan berbahaya. Airlangga Hartato, mitra koalisi partai golkar. Dua orang lain non partai, Luhut Binsar Panjaitan dan Erick Thohir," jelas Refly.

Refly Harun kemudian menyoroti sosok Erick Thohir yang namanya kian melejit dan semakin eksis. Bahkan, Erick Thohir dianggapnya tidak jarang menghiasi acara televisi bergengsi.

Apalagi, Erick Thohir saat ini dinilainya sedang menempati jabatan strategis, Menteri BUMN. Meskipun secara jabatan sering disalahartikan sebagai pemilik ratusan BUMN.

Dalam tayangan videonya, Refly Harun membaca PDIP seolah tidak puas dengan posisinya saat ini yang seperti kurang menempati posisi strategis.

Selain itu, Refly Harun pun sempat mendengar bahwa PDIP tidak suka dengan ketiga tokoh kepercayaan Presiden Jokowi, khususnya Erick Thohir. Oleh sebab itu, muncul keinginan PDIP untuk menyerang Menteri BUMN tersebut.

"Dalam kondisi seperti ini PDIP sepertinya tidak puas karena tidak dapat banyak posisi," kata Refly Harun.

"Makanya melalui kadernya, beberapa kali Erick Thohir dihantam. Saya dengar ada ketidaksukaan PDIP kepada Erick Thohir. Dari spektrum politik ya wajar," kata dia.

Menurut Refly Harun, hal itu yang kemudian bisa jadi menyebabkan Erick Thohir bukan favorit PDIP untuk diajak kerjasama, termasuk untuk pesta demokrasi pemilihan presiden 2024 mendatang.

Baca Juga: PKS Minta Milenial Tak Ladeni Cibiran Mega: Kalau Mau Sukses Jangan Baper

Lihat videonya disini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI