Suara.com - Pengamat politik Rocky Gerung, kembali menguliti pemerintahan Joko Widodo dari berbagai aspek salah satunya soal demokrasi.
Di kanal YouTube Fadli Zon Official, Rocky blak-blakan memperbincangkan situasi nasional bersama Fadli Zon.
Saat ditanya apakah Indonesia masih pantas disebut negara demokrasi, Rocky menjawab lebih baik negara ini menjadi negara federal karena demokrasi sudah rusak.
"Kita berupaya untuk mempertahankan diri sebagai negara demokrasi, tetapi seluruh instrumen demokrasi sudah berantakan," ujar Rocky dalam konten yang diunggah Rabu (04/11/2020) itu.
Akibatnya, lanjut Rocky, kita harus mengamini pengamatan dunia internasional khususnya lewat media-medianya.

"Saya baca pers dunia dari Jerussalem Post sampai Washington Post, dari koran utara di Rusia sampai koran Melbourne di selatan, tiba pada kesimpulan yang sama bahwa Presiden Jokowi sedang memberantakkan demokrasi," kata Rocky berseloroh.
Bahkan, media The Economist menyebut bahwa Jokowi tidak sekadar merampingkan birokrasi di Omnibus Law, tapi sekaligus mematikan demokrasi.
"Jadi dia merusak demokrasi sebetulnya," imbuh Rocky tegas.
Rocky yang menyebut jajaran pemerintahan sebagai punakawan istana itu menilai saat ini pemerintah salah dalam hal analisis demokrasi.
Baca Juga: Ikut Boikot Produk Prancis, Pria Beli Air Mineral Lalu Dilempar ke Sampah
"Saat membandingkan era Jokowi dengan Soeharto adalah keliru. Jadi itu adalah analisi yang dungu," ungkapnya.