Harris meluncurkan kampanye kepresidenannya pada tahun 2019 dengan slogan "Kamala Harris Untuk Rakyat", tetapi akhirnya keluar karena jumlah jajak pendapat yang menyusut dan kurangnya dana.
Dia menghadapi kritik atas catatannya sebagai jaksa agung, terutama terhadap penolakannya terhadap hukuman mati dan kelambanan atas dugaan kebrutalan polisi.
Biden kemudian memilihnya sebagai pasangannya di pilpres AS, menggambarkannya sebagai "pejuang tak kenal takut untuk si kecil". Harris juga dekat dengan almarhum putra Biden, Beau, yang juga seorang jaksa agung negara bagian.