3 Anak Ngaku Digunduli Pria Bertato Bintang, Polisi: Mereka Cukur Sendiri

Kamis, 12 November 2020 | 16:09 WIB
3 Anak Ngaku Digunduli Pria Bertato Bintang, Polisi: Mereka Cukur Sendiri
Petugas Suku Dinas Sosial Jakarta Barat mengamankan tiga anak yang diduga menjadi korban eksploitasi jalanan di GOR Cengkareng, Jakarta, Rabu (11/11/2020). (ANTARA/HO-Sudinsos Jakarta Barat)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Terpisah, Koordinator Petugas Pelayanan Pengawasan dan Pengendalian Sosial (P3S) Sudinsos, Jakarta Barat, Amirullah mengatakan, RR akan dirujuk menuju BRSAMPK Handayani, Bambu Apus Jakarta Timur. Pasalnya, dia membutuhkan perlindungan khusus.

"Keluarga akhirnya mengambil dua anak tersebut dan saat ini sudah berada di pihak keluarga di Kemayoran.Satu anak RR usia 10 tahun, akan kami rujuk ke BRSA yang memerlukan perlindungan khusus di Handayani, Bambu Apus," papar Amirullah.

Ngaku Disiksa

Sebelumnya, RR mengaku dipaksa mencuri oleh dua orang pemuda yang menjadi koordinatornya. Hanya saja, dia mendapat kekerasan fisik karena aksinya gagal.

“Pernah disuruh nyolong motor mainan, ketahuan CCTV, kalau enggak mau maling ditinggalin, terus digebukin. Pernah digebukin di tempat gelap,” ujar RR, kemarin.

Tak hanya itu, RR juga dipotong rambutnya jika tidak mengindahkan suruhan dari dua pemuda jalanan dengan tato bintang di pelipisnya.

Hal tersebut juga tampak dari anak perempuan berinisial N, saat ditemui di GOR Cengkareng, tampak potongan rambut tidak rata, bahkan cenderung hampir botak di beberapa tempat.

“Rambutnya dipotong sama yang punya tato tadi (pemuda jalanan),” kata dia.

Tubuh RR pun penuh luka melepuh di tangan dan kaki akibat sundutan rokok. Sementara dahi N terdapat luka mengering dari tusukan benda tajam.

Baca Juga: 3 Anak Terlantar di Tambora Berdusta, Ortu Janji Tak Lagi Suruh Mengemis

Menurut keterangan yang dihimpun ANTARA, hampir sebulan lamanya ketiga anak terlantar tersebut mengikuti dua pemuda tersebut untuk hidup. Mereka kerap dipaksa mabuk, memakai sabu, namun mereka menolak.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI