Kontan, kalimat itu membuat R geram dan langsung menodong pertanyaan soal aksi pelecehan yang diterimanya.
Di ruangan sekuriti, pria itu mengakui kesalahannya. Namun ia justru balik mengancam balik R dengan tuduhan telah melakukan kontak fisik karena menyentuh kepalanya.
"Di sini dia mengakui kalau dia bersalah (ngeluarin kemaluannya) tepat di belakang saya, tapi dia enggak mau mengaku kalau dia sudah nyentuh atau nyolek maaf (bokong) saya."
"Padahal jelas di CCTV dia dekati saya dari belakang dugaannya memang dia nyolek karena setelah itu saya langsung balik badan dan nanya apa yang dia lakuin. Karena dia enggak mau jawab ya saya tendang orang itu pas kejadian. Tapi ini bikin laporan kalau saya megang kepala padahal jelas saya enggak lakuin," tulis R.
Kejadian itu akhirnya diselesaikan secara kekeluargaan. Pelaku kemudian diminta menandatangani surat perjanjian agar tidak mengulangi perbuatannya.