Pertanyaan berikutnya untuk orang awam adalah, vaksin mana yang lebih ampuh dan aman? Perlu diketahui, kedua jenis vaksin tersebut, hingga berita ini dirilis, belum mendapat izin resmi dari lembaga regulasi vaksin dan obat. Apa yang diklaim kedua perusahaan bio farmasi itu adalah hasil dari ujicoba skala besar tahap ketiga kandidat vaksin produk mereka BNT162b2 dan mRNA-1273.
Namun sejauh ini kelompok monitoring independen mencatat, tidak ada kekhawatiran masalah keamanan baik terkait kandidat vaksin buatan BioNTech/Pfizer maupun kandidat vaksin buatan Moderna.
Walau begitu dilontarkan peringatan, tidak tertutup kemungkinan adanya efek samping setelah penggunaan resmi secara meluas. Terutama dengan menimbang proses dan platform teknologi paling anyar yang digunakan, hingga vaksinnya dikategorikan sebagai keluarga baru obat dan vaksin.
Terlepas dari perbandingan matematis kedua vaksin corona tersebut, warga dunia menyambut baik pengumuman yang memberikan harapan bagi penanggulangan pandemi corona.
Sejauh ini Covid-19 sudah menginfeksi 54 juta orang di seluruh dunia dan membuat ambruk sistem kesehatan di banyak negara.
Tapi juga harus disadari, produksi, transportasi, alokasi dan vaksinasinya merupakan tantangan raksasa. Pasalnya dibutuhan dua dosis vaksin per orang untuk membangun sistem kekebalan tubuh. Sekarang saja sudah terjadi perebutan kuota vaksin, terutama negara maju sudah memesan ratusan juta dosis vaksin pertama.
Karena itu WHO sudah membuat lembaga khusus, agar pembagian kuota merata dan pandemi bisa diperangi serentak. as/vlz (AFP, Reuters)

Baca Juga: Kabar Baik, Vaksin Covid-19 Moderna Diklaim 95 Persen Efektif