Kondisi Warga Asal Indonesia Saat Australia Selatan Lockdown Ketat

SiswantoABC Suara.Com
Kamis, 19 November 2020 | 17:15 WIB
Kondisi Warga Asal Indonesia Saat Australia Selatan Lockdown Ketat
ABC

"Saat lockdown bulan Maret lalu, saya harus tetap masuk kerja karena pekerjaan saya di kantor tidak bisa dibawa pulang," katanya.

Setelah mendapat kabar bahwa mereka sekarang harus bekerja dari rumah, Deni sudah mempersiapkan diri sejak tadi malam.

"Laptop kantor saya bawa pulang. Pagi ini saya sudah melakukan dua rapat secara online, dan saya sudah buat Microsoft Teams untuk mempermudah komunikasi dengan tim kerja saya," tambahnya.

Menurut Deni, dia beberapa kali mendengarkan dan menonton YouTube dari beberapa kalangan umat Kristiani yang memperkirakan kemungkinan terjadinya penularan COVID-19 gelombang kedua antara bulan Oktober sampai Maret 2021.

"Karena itu saya sudah siap dengan bahan-bahan makanan, daging beku, tisu, sejak sebelum Oktober," kata Deni lagi.

Meski demikian, Deni mengaku kunjungannya ke fisioterapis setiap Selasa dan Kamis semuanya dibatalkan selama enam hari ke depan.

"Suami saya juga sebenarnya ulang tahun hari ini dan kita rencana pesta ulang tahun hari Sabtu. Tapi karena lockdown, pesta kita ajukan semalam. Setelah pulang kerja saya beli pizza dan kue ulang tahun," ujarnya.

"Banyak orang yang beli pizza, jadi menurut penjualnya waktu tunggu yang biasanya 30 menit, sekarang jadi satu jam," kata Deni Gare.

Ikuti perkembangan pandemi COVID-19 di Australia melalui ABC Indonesia.

Baca Juga: Suami Istri Kaya Australia Habiskan Harta Buat Atasi Perubahan Iklim

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

REKOMENDASI

TERKINI