Suara.com - Anggota DPR RI Andre Rosiade menilai sikap TNI menurunkan paksa baliho Rizieq Shihab telah menurunkan marwah TNI.
Hal itu disampaikan oleh Andre melalui akun Twitter miliknya @andre_rosiade. Wasekjen DPP Partai Gerindra itu mengaku tak rela marwah TNI turun hanya gegara baliho Rizieq.
"Rakyat Indonesia mencintai TNI @puspen_tni. Kami tidak rela marwah TNI turun karena urusan baliho," kata Andre seperti dikutip Suara.com, Sabtu (21/11/2020).
Andre menjelaskan, penurunan baliho menjadi ranah kewenangan Satpol PP.
Bahkan, jika ada pelanggaran dalam pemasangan baliho, kata Andre, maka penurunan baliho menjadi kewenangan anggota kepolisian.
"Urusan baliho itu urusan Satpol PP, kalaupun ada pelanggaran hukum itu urusan kepolisian @divhumas_polri, bukan TNI," ungkap Andre.
Menurut Andre, TNI merupakan para tentara rakyat yang melindungi NKRI.
"TNI adalah tentara rakyat. Mari bersama kita jaga NKRI untuk tetap jaya," ucap Andre.

Perintahkan Copot Baliho Rizieq
Baca Juga: Polisi Tidak Sungkan Lagi Jika Rizieq ke Cianjur dan Timbulkan Keramaian
Akhirnya terjawab siapa orang-orang berbaju loreng yang menertibkan baliho bergambar Habib Rizieq Shihab. Mereka dari kesatuan TNI. Panglima Daerah Militer Jayakarta Mayor Jenderal TNI Dudung Abdurachman telah mengonfirmasi.
Pernyataan Pangdam Jaya setelah apel kesiagaan pasukan bencana di Jakarta, Jumat (20/11/2020), terbilang mengejutkan. Dia menegaskan kalau dibutuhkan, pemerintah bisa membubarkan Front Pembela Islam pimpinan Habib Rizieq.
"Kalau perlu, FPI bubarkan saja. Kok mereka yang atur. Suka atur-atur sendiri," kata Pangdam Jaya.
Pangdam Jaya mengatakan penertiban spanduk dan baliho yang dinilai bermuatan provokatif merupakan perintahnya.
"Itu perintah saya, berapa kali Satpol PP turunkan dinaikkan lagi. Jadi, siapa pun di Republik ini. Ini negara hukum harus taat hukum. Kalau pasang baliho, jelas aturan bayar pajak, tempat ditentukan. Jangan seenak sendiri, seakan-akan dia paling benar," kata Dudung.
Dudung menyatakan petugas Kodam Jaya akan membersihkan baliho provokatif dan akan menindak tegas oknum yang terlibat mengajak revolusi.