Mati di Tangan Polisi, 6 Laskar FPI Masih Belia, Lugu, Tak Paham Politik

Senin, 07 Desember 2020 | 16:11 WIB
Mati di Tangan Polisi, 6 Laskar FPI Masih Belia, Lugu, Tak Paham Politik
Pentolan FPI sekaligus Petinggi PA 212, Novel Bamukmin [suara.com/Adie Prasetyo Nugraha]

Suara.com - Wakil Sekretaris Jenderal PA 212 Novel Bakmumin, menyebut 6 laskar yang tewas ditembak mati dalam bentrokan dengan aparat kepolisian di Tol Jakarta-Cikampek KM 50, Senin (7/12/2020) masih berusia belia dan tidak paham perpolitikan.

"Mereka yang wafat masih diusia muda belia yang lugu tidak paham perpolitikan apalagi dunia intelijen," kata Novel saat dihubungi Suara.com, Senin (7/12).

Pentolan FPI itu juga membantah, para laskar yang bentrok dengan polisi tersebut tidak dibekali senjata api dan senjata tajam. Pasalnya, dalam standar operasional, laskar dilarang membawa senjata tersebut.

"Saya yakin mereka tidak memiliki senjata karena standar prosedur juang FPI tidak dibekali senjata tajam apalagi senjata api," ungkapnya.

Lebih lanjut, Lebih lanjut, Novel pun mengaku menyayangkan tindakan aparat kepolisian yang menembak tewas 6 laskar dalam peristiwa bentrokan di jalan tol tersebut.

"Kepada institusi Polri kami menyayangkan peristiwa itu terjadi yang bukan seharusnya karena mereka bukan pemberontak seperti OPM dan mereka juga bukan teroris," tandasnya.

Klaim Polisi

Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran mengungkapkan bahwa kelompok yang diduga laskar khusus simpatisan Rizieq Shihab sempat melesatkan tiga kali tembakan. Akibatnya, kendaraan yang ditumpangi enam anggota polisi itu mengalami kerusakan.

Fadil mengatakan bahwa laskar khusus simpatisan Rizieq itu melakukan penyerangan dengan menggunakan dua senjata api dan beberapa senjata tajam.

Baca Juga: Enam Anggota FPI Ditembak Mati, PA 212: Mereka Bukan Separatis

"Asli ini (senjata api) ada tiga yang sudah ditembakkan. Hasil awal kelompok yang menyerang ini diidentifikasi adalah laskar khusus yang selama ini menghalang-halangi penyidikan," kata Fadli di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin.

Dalam peristiwa penyerangan ini, polisi menembak mati enam orang yang diduga merupakan laskar khusus simpatisan Rizieq. Mereka ditembak mati lantaran melakukan penyerangan di KM 50 Tol Jakarta - Cikampek sekira pukul 00.30 WIB dini hari tadi.

Peristiwa penyerangan itu berawal ketika anggota polisi tengah menyelidiki informasi adanya rencana pengarahan massa jelang pemeriksaan Rizieq terkait kasus dugaan pelangggaran protokol kesehatan dalam acara pernikahan putrinya, di Polda Metro Jaya pagi ini. Selanjutnya, mereka melakukan penyelidikan dan mengikuti kelompok yang diduga simpatisan Rizieq.

Tiba-tiba, dua kendaraan yang ditumpangi oleh kelompok simpatisan Rizieq itu memepet kendaraan milik anggota. Ketika itu lah mereka disebut sempat melesatkan tembakan ke arah kendaraan milik anggota polisi.

"Kejadian di jalan tol Jakarta-Cikampek kilometer 50 telah terjadi penyerangan anggota polri terkait pemeriksaan MRS (Rizieq) yang dijadwalkan hari ini pukul 10.00 WIB," beber Fadil.

Atas kejadian itu, enam anggota polisi yang berada di lapangan pun langsung mengambil tindakan tegas terukur. Akibatnya, enam orang yang diduga merupakan laskar khusus simpatisan Rizieq meninggal dunia usai tertembak.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI