Pemerintah melalui Badan Pengawas Obat dan Makanan akan menerbitkan Emergency Use Authorization (EUA) agar vaksin ini bisa segera disuntikkan kepada tenaga medis yang menjadi prioritas pertama.
Pemerintah juga tengah mengupayakan agar pada awal Januari 2021 mendatang, sebanyak 1,8 juta dosis vaksin lainnya bisa didatangkan.