Upaya peretasan terhadap layanan kesehatan dan organisasi medis meningkat selama pandemi Covid-19. Mata-mata yang terlibat bahkan didukung negara hingga penjahat dunia.
Reuters sebelumnya melaporkan tuduhan bahwa peretas yang terkait dengan Korea Utara, Korea Selatan, Iran, Vietnam, China, dan Rusia mencoba mencuri informasi tentang virus dan kemungkinan perawatannya.
Reuters telah mendokumentasikan bahwa kampanye spionase menargetkan banyak perusahaan pengembangan farmasi dan vaksin termasuk Gilead, Johnson & Johnson, Novavax, dan Moderna. Regulator dan organisasi internasional seperti Organisasi Kesehatan Dunia juga berulang kali diserang.
"Kandidat vaksin mewakili emas cair bagi banyak pihak, baik dalam hal peluang maupun nilai pasar murni," kata Rogers, yang juga wakil presiden di perusahaan keamanan Okta Inc.