Aksi ini dilengkapi mobil komando yang menjadi panggung orator yang diparkir di depan gerbang kedua Polres Sukabumi Kota. Sementara massa aksi memenuhi jalan raya Perintis Kemerdekaan Kota Sukabumi.
Dalam aksinya, massa kompak mengangkat tangan yang terikat tali plastik warna hitam. Menurut salah seorang kordinator aksi, Budi Lesmana itu merupakan simbol bahwa muslim Sukabumi Raya siap menggantikan posisi HRS di dalam tahanan sekaligus simbol diskriminasi hukum dan kriminalisasi ulama
Sementara itu di Jawa Tengah, Persaudaraan Alumni (PA) 212 akan gelar aksi demontrasi di depan Markas Polda Jawa Tengah pada Senin (21/12).
Wakil Ketua PA 212 Jateng, Endro Sudarsono mengatakan, aksi demonstrasi kali ini untuk menuntut polisi soal kematian 6 laskar FPI agar dilakukan investigasi dan diusut secara tuntas kasus tersebut.
Selain itu, pihaknya juga meminta kepada pihak kepolisian agar pimpinan FPI Habib Rizieq Shihab segara dibebaskan dari penjara.
"Kematian 6 anggota FPI harus diusut tuntas dan Bebaskan Habib Rizieq Shihab," jelasnya kepada suara.com dikutip dari SuaraJawaTengah.id, Jumat (18/1202020).
Ditanya soal aksi 1812 yang akan dilakukan PA 212 dan gabungan ormas lain untuk melakukan aksi di depan Istana Negara, ia mengaku tak mengikuti aksi tersebut. Pihaknya berfokus di Jateng.
"Tak ada PA Jateng yang ikut aksi di depan Istana Negara," ujarnya.
Menurutnya, terdapat beberapa pertanyaan yang harus dijawab oleh polisi terkait kronologi kematian 6 anggota FPI yang telah dirilis oleh pihak kepolisian. Seharusnya ada SOP yang dijelaskan oleh polisi terkait kematian 6 anggota FPI.
Baca Juga: Politisi PKB Panggil Munarman 'Si Muna': Trik Pengecut, Alibi Cuci Tangan
"Ada banyak pertanyaan seperti apa ada pembentukan, siapa yang memulai, di mana TKP kejadiannya, ada vidio/CCTV tidak dan terkait asal usul senjata api," imbuhnya.