Longsor di Desa Ngetos, Cerita Penyintas Minta Tolong Saat Gelap Gulita

Siswanto Suara.Com
Selasa, 16 Februari 2021 | 17:29 WIB
Longsor di Desa Ngetos, Cerita Penyintas Minta Tolong Saat Gelap Gulita
Tim SAR mengevakuasi jenazah korban tanah longsor di Ngetos, Nganjuk, Jawa Timur, Senin (15/2/2021). ANTARA FOTO/Zabur Karuru
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah, sebanyak 54 kepala keluarga atau 175 jiwa terdampak, sedangkan 156 jiwa mengungsi ke berbagai tempat, seperti rumah kepala desa, SD Negeri 3 Ngetos, dan kerabat dekat.

Longsor mengakibatkan kerusakan bangunan, di antaranya delapan unit rumah mengalami rusak berat.

BPBD Kabupaten Nganjuk bersama unsur terkait juga mengoperasikan dapur umum dan pelayanan di pos pengungsian.

Penanganan darurat memperhatikan keamanan responder, khususnya para sukarelawan. Pihak berwenang melakukan pengecekan di pintu masuk wilayah terdampak. Salah satunya untuk menghindari dampak potensi longsor susulan maupun penerapan protokol kesehatan dalam penanganan darurat. Kondisi di lapangan terpantau hujan dengan intensitas ringan.

Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat memastikan pemerintah menanggung semua kebutuhan para pengungsi.

“Semuanya akan dicukupi oleh pemerintah daerah. Alhamdulillah sudah ada dapur umum, nanti juga akan ada puskesmas dan rumah sakit darurat dari Bhayangkara,” kata Novi usai mengevakuasi para pengungsi ke SD Negeri 3 Ngetos.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI