Suara.com - Pemerintah Jakarta dibawah kepemimpinan Anies Baswedan sudah membangun 3.876 sumur resapan, 2.974 sumur resapan di antaranya dibangun pada 2020. Jumlah tersebut masih jauh dari kebutuhan Jakarta sebanyak 1,8 juta sumur untuk pengendalian banjir.
Wakil Gubernur Jakarta Ahmad Riza Patria mendorong para pengusaha yang memiliki kemampuan mengerjakan proyek sumur resapan untuk mendaftar dan menawarkan produk ke katalog elektronik Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
"Kami akan usahakan mendorong semua pengusaha yang memiliki produk masukkan ke e-katalog. Supaya banyak pilihan supaya lebih merata, tidak dimonopoli oleh satu-dua perusahaan," ujar Riza di Balai Kota Jakarta, Rabu (3/3/2021).
Dengan demikian, pemerintah bisa memilih vendor mana yang dinilai bisa memenuhi target pembangunan sumur resapan.
"Sehingga nanti kami bisa memilih dengan banyak pilihan yang terbaik, yang murah, tentu yang berguna masyarakat," kata Riza.
Baru 0,2 persen
Pengusaha didorong untuk turut berkontribusi dalam pembangunan sumur resapan di Ibu Kota karena realisasinya baru 0,2 persen dari total kebutuhan.
Beberapa waktu yang lalu, Riza mengatakan 1,8 juta sumur resapan bukanlah target satu periode kepemimpinan.
Riza mengatakan program sumur resapan merupakan proyek jangka panjang karena pembuatannya memerlukan waktu.
Baca Juga: Pembuatan Sumur Resapan Jauh dari Target, Wagub DKI Salahkan e-Katalog
"Sekarang ada 3.964 (sumur resapan yang sudah dibuat). Pertama, perlu kami jelaskan kembali, yang dimaksud Pak Gubernur 1,8 juta itu kebutuhan Jakarta, bukan harus dipenuhi dalam lima tahun atau dalam satu tahun, tidak mungkin, itu kebutuhan Jakarta," ujar Riza.
300 ribu sumur resapan tahun 2021
Dalam laporan Antara awal tahun 2021, pemerintah Jakarta menyatakan merencanakan untuk membangun 300 ribu sumur resapan lagi pada tahun ini dengan anggaran Rp400 miliar yang telah dialokasikan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 2021.
Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Juaini Yusuf menjelaskan, drainase vertikal nantinya yang pertama akan dibuat di lahan-lahan milik pemerintah Jakarta, seperti di kantor-kantor pemerintahan, puskesmas, hingga sekolah.
"Termasuk di taman, kalau di taman kita bisa buat lebih lebar. Lalu, di badan jalan, di pinggir jalan itu, di separator itu kami bisa buat yang lebih luas juga," ujarnya.
Dengan usaha pembuatan sumur resapan ini, Juaini berharap banjir yang kerap melanda ibu kota bisa diatasi.