Kepala BNPB Sebut Indonesia Merugi Rp 22,8 Triliun Akibat Bencana Alam

Rabu, 03 Maret 2021 | 15:54 WIB
Kepala BNPB Sebut Indonesia Merugi Rp 22,8 Triliun Akibat Bencana Alam
Kepala BNPB, Doni Monardo usai meninjau rumah rusak akibat gempa di Kampung Karoyak, Desa Panjang Jaya, Kecamatan Mandalawangi, Kabupaten Pandeglang, Banten, Sabtu (03/08/2019). (Suara.com/Yandhi Deslatama)

Suara.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengungkapkan Indonesia telah merugi Rp 22,8 triliun akibat bencana alam di tanah air.

Doni mengatakan angka tersebut merupakan angka yang besar namun bisa ditekan dengan peningkatan mitigasi bencana yang lebih maksimal.

"Setiap bencana selalu diikuti kehilangan harta benda dan korban jiwa. Ibu menteri keuangan menyebutkan bahwa setiap tahun kita mengalami kerugian ekonomi akibat bencana rata-rata Rp 22,8 triliun rupiah per tahun, angka yang sangat besar," kata Doni dalam Rapat Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana, Rabu (3/3/2021).

Dia juga mengatakan selama satu tahun terakhir telah terjadi 3.253 bencana alam di Indonesia, dalam 10 tahun terakhir tercatat rata-rata 1.183 jiwa meninggal akibat bencana alam.

"Dari awal Februari 2020 hingga akhir Februari 2021 BNPB mencatat ada 3.253 kali kejadian bencana di indonesia, ini artinya setiap hari ada 9 kejadian bencana di Indonesia," ucapnya.

Doni menjelaskan ribuan bencana tersebut terdiri dari berbagai macam bentuk bencana alam seperti gempa, tsunami, erupsi gunung berapi, karhutla, banjir, banjir bandang, tanah longsor, dan angin puting beliung.

Mantan Komandan Jenderal Kopassus itu mengatakan pemerintah sudah bekerja keras menanggulangi bencana, namun semua pihak tetap harus terlibat di dalamnya.

"Literasi kebencanaan sejak dini senantiasa kita perkuat dalam setiap kesempatan pada pemerintah dan pemerintah daerah, bencana tidak bisa dihadapi sendiri," tutup Doni.

Baca Juga: Tekankan Mitigasi, Jokowi: Jangan Ada Bencana Baru Pontang-Panting

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI