"Di tahun itu, uang bantuan yang sata terima, dipakai untuk jualan tupperware. Ternyata tidak mencukupi," katanya. Kalimatnya terakhirnya ia gantung. Jemari tangannya ia katupkan, pertanda ia bersiap melanjutkan cerita berikutnya.
"Setiap kali bantuan turun, saya puter untuk modal usaha ini. Untungnya sedikit-sedikit bisa buat jajan anak," ungkap ibu dua anak ini. Air mukanya sedikit demi sedikit kembali ceria. Rupanya ia sampai pada cerita ketika ia bertekad membangun usaha lebih baik dari modal bantuan PKH.
Sampai akhirnya, lanjut Mintarsih, ia bertemu dengan bisnis MLM (Multi Level Marketing) salah satu produk kesehatan yang digelutinya sampai sekarang. Hari ke hari, minggu ke minggu, bulan ke bulan. Perempuan ini konsisten melakukan penjualan produk MLM yang ia ikuti, mengajak anggota lain, lalu begitulah keuntungan dari usahanya dimulai.
"Mulai gabung bulan September 2019. Lalu jualan terus jalan, bonus nambah terus. Setelah berjalan hampir setahun tahun, pendapatan saya mulai bertambah. Saya memutuskan keluar dari PKH, sekarang omset saya bisa mencapai Rp30 juta per bulan. Semua cita-cita yang saya impikan mulai tercapai," terangnya sambil menggandeng putri kedua yang duduk di sampingnya.
Mintarsih kemudian menambahkan, "Malah sekarang saya mengenalkan usaha saya ini ke teman-teman lainnya penerima PKH biar bisa segera keluar dari kepesertaan PKH seperti saya,".
Ia mengaku Pendamping PKH yang membawahinya telah menyarankan untuk segera graduasi atau lulus dari kepesertaan PKH di tahun 2020. "Dari awal, pendamping bilang bahwa suatu saat kita harus mandiri," jelas perempuan yang pernah bekerja menjadi Tenaga Kerja Wanita (TKW) di luar negeri ini.
Rupanya tekad Mintarsih untuk mandiri tak lepas dari dukungan Pendamping Sosial PKH. Adalah Kiki Sudawartini yang mendampingi Mintarsih sejak awal menerima program hingga dinyatakan graduasi. Ia mengaku bahwa Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2) berperan dalam mendukung KPM PKH untuk graduasi. Terlebih salah satu KPM dampingannya, Mintarsih, telah berhasil graduasi.
P2K2 dilakukannya setiap sekali dalam sebulan. Bagi Kiki, mengumpulkan KPM dalam satu kelompok adalah momen ia bisa 'mendoktrin' KPM agar mandiri.
"Setiap kali P2K2 itu saya selalu menegaskan ke para ibu-ibu KPM supaya tidak terus menerus menggantungkan bantuan pemerintah. Seperti bu Mintarsih, telah menyatakan mundur bulan Desember 2020 dan secara resmi keluar dari kepesertaan PKH di bulan Januari 2021," bebernya.
Baca Juga: Berkat Respons Cepat Mensos Risma, Sofyan Segera Jalani Operasi
"Kita harus berpikir bahwa tidak mungkin selamanya kita jadi "tangan di bawah" yang terus menerima. Suatu saat harus jadi 'tangan di atas'," begitu kalimat yang selalu ia ulang dalam pertemuan rutin dengan para KPM dampingannya.