Seberapa Besar Dampak Aksi Teror Menguji Toleransi Antarumat Beragama?

Jum'at, 02 April 2021 | 13:02 WIB
Seberapa Besar Dampak Aksi Teror Menguji Toleransi Antarumat Beragama?
DW
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Jika saja ketika itu dia tidak menghadang motor pelaku di depan gerbang gereja, kemungkinan besar insiden bom bunuh diri itu akan memakan lebih banyak korban.

Sebelumnya tidak ada yang mengenal sosok Kosmas, selain keluarga, teman, dan tetangga yang tinggal di sekitar rumahnya.

Pria berusia 51 tahun itu berprofesi sebagai karyawan tata usaha di salah satu SMP Katolik di Makassar. Berdasarkan data yang telah dihimpun detikcom, bapak satu anak itu ditugaskan Gereja Katedral Makassar untuk membantu mengarahkan parkiran hingga menjaga keamanan tempat ibadah, setiap hari mulai pukul 16.00 hingga 20.00 WITA.

Dia dikenal sebagai sosok yang bertanggung jawab selama menjalankan tugasnya.

Pujian dan dukungan dari pejabat tinggi hingga masyarakat umum mengalir untuk aksi heroik yang telah dilakukan Kosmas.

Berkat nyalinya, ratusan jemaah yang masih berada di dalam gedung dan sejumlah jemaah lainnya di area luar gedung terselamatkan.

Namun, akibat aksinya menghadang pelaku teror bom itu, Kosmas harus mengalami luka bakar yang cukup serius di bagian tangan dan badan.

Kondisi terkini mengungkapkan lukanya berangsur pulih, tetapi masih membutuhkan perawatan intensif.

Peribahasa "apa yang kamu tabur, itulah yang kamu tuai” sesuai menggambarkan kondisi Kosmas saat ini.

Baca Juga: Hanya 309 Orang Bisa Ibadah Paskah di Gereja Katedral Jakarta

Atas jasanya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menawarkan anak Kosmas untuk menjadi polisi sebagai bentuk apresiasi karena telah melarang pasutri bomber masuk ke area dalam gereja.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI