Lulusan SMK Tahun Berapa Pun Bisa Ikut Program Kerja ke Luar Negeri, Bagaimana Cara Daftarnya?

Selasa, 18 November 2025 | 12:31 WIB
Lulusan SMK Tahun Berapa Pun Bisa Ikut Program Kerja ke Luar Negeri, Bagaimana Cara Daftarnya?
Menko Pemberdayaan Masyarakat (PM), Muhaimin Iskandar atau Cak Imin. [ANTARA]
Baca 10 detik
  • Jenjang pendidikannya juga terbuka bagi lulusan SMA, asalkan telah mengikuti pelatihan keahlian.
  • Pemerintah akan menanggung pelatihan itu serta pengurusan dokumen bagi yang mengikuti program SMK Go Global.
  • Mekanisme semuanya sedang dipersiapkan melalui mekanisme khusus di P2MI.

Suara.com - Pemerintah memastikan pogram SMK Go Global untuk berangkatkan masyarakat bekerja ke luar negeri bisa diikuti oleh siapa saja, tanpa batasan tahun kelulusan.

Jenjang pendidikannya juga terbuka bagi lulusan SMA, asalkan telah mengikuti pelatihan keahlian.

Menko Pemberdayaan Masyarakat (PM), Muhaimin Iskandar (Cak Imin), menyampaikan bahwa calon pekerja migran harus bisa menyesuaikan keahlian yang dimiliki dengan kebutuhan tenaga kerja di luar negeri.

"Gak ada batas usianya, semua bisa ikut," kata Cak Imin usai rapat tingkat menteri di Kantor Kemenko PM di Jakarta, Selasa (18/11/2025).

Adapun waktu lamanya pelatihan, menurut Cak Imin, bisa berbeda-beda tergantung dari bidang yang akan dilakukan.

"Kalau Hospitality cepat dua bulan selesai. Tapi kalau welder bisa 4 bulan," ujarnya.

Cak Imin menambahkan, pemerintah akan menanggung pelatihan itu serta pengurusan dokumen bagi yang mengikuti program SMK Go Global.

Menurutnya, selain keahlian pekerjaan, pekerja migran juga harus menguasai bahasa asing di negara penempatannya.

Dia menyebutkan sejumlah negara yang saat ini masih menjadi favorit dan permintaan pekerja migran tinggi, di antaranya Jepang, Korea, Jerman, Hong Kong, Taiwan, dan Turki.

Baca Juga: Cak Imin Instruksikan BGN Gunakan Alat dan Bahan Pangan Lokal untuk MBG

Kendati begitu, pemerintah belum selesai menyusun aturan dan mekanisme pendaftaran dan penyaluran pekerja migran dari program tersebut. Hal tersebut menjadi kewenangan dari Kementerian Perlindungan Pekerja Mingran Indonesia (P2MI). Padahal pemerintah menargetkan program mulai berjalan pada 2026 dengan menyalutkan hingga 500 ribu pekerja migran.

"Nanti semua mekanisme semuanya sedang dipersiapkan melalui mekanisme khusus di P2MI. Tapi yang tahun 2026 akan dibuka pendaftaran di akhir tahun ini," katanya.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI