Kisah Penguasa Parkir Liar: yang Bisa Kuasai Lahan, Itu yang Bisa Berdiri

Siswanto Suara.Com
Senin, 05 April 2021 | 07:00 WIB
Kisah Penguasa Parkir Liar: yang Bisa Kuasai Lahan, Itu yang Bisa Berdiri
Ilustrasi tempat parkir [suara.com/Kurniawan Mas'ud]

Sistem kerja

Setiap kendaraan, baik sepeda motor maupun mobil, yang masuk ke tempat parkir yang dijaga anak buah Jensen dipungut tarif Rp2.000.

Di daerah tersebut, tarif Rp2.000 sudah menjadi semacam standar bagi banyak penguasa tempat parkir tidak resmi.

Dalam satu hari, jumlah kendaraan yang parkir di lahan yang dikuasai Jensen mencapai ratusan unit, apalagi kalau masa weekend.

Setiap penguasa lahan parkir biasanya memiliki sistem kerja yang berbeda-beda dalam mengelola anak buah.

Ada pimpinan kelompok yang setiap hari mewajibkan anak buah setoran, dan anak buah diberi uang makan harian. Tetapi setiap bulan, anak-anak di lapangan akan mendapatkan persentase dari total pendapatan pada bulan itu.

Sedangkan sistem yang berlaku di kelompok Jensen, dari seluruh pendapatan yang didapatkan hari itu dibagi dua. Artinya, 50 persen untuk penguasa lahan dan 50 persen untuk anak buah.

Penguasa lahan parkir

Penguasa lahan parkir tidak resmi terbagi menjadi beberapa model yang masing-masing kelompok biasanya menerapkan sistem kerja sendiri-sendiri.

Baca Juga: Kisah Seorang Bodyguard: Nyawa Jadi Taruhannya

Di antara kelompok yang ada, yaitu yang menggunakan nama organisasi kemasyarakatan, yang mengedepankan unsur kesukuan, dan ada pula warga lingkungan, seperti RT atau RW.

“Kebanyakan memang ormas,” kata Jensen.

Kelompok Jensen termasuk yang menggunakan unsur kesukuan.

Ada perbedaan antara ketiga kelompok penguasa lahan parkir. Perbedaannya biasanya terletak pada pengelolaan perparkiran terorganisir atau tidak. Kelompok yang memakai nama ormas biasanya lebih terorganisir, dengan kata lain memiliki semacam struktur organisasi.

“Kalau kita (kesukuan) tidak pakai organisasi,” kata Jensen.

Di dunia perparkiran tidak resmi jarang sekali suatu kelompok mau membagi-bagikan wilayah yang telah mereka kuasai kepada kelompok lain.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI