Terjadi 195 Tahun Sekali, Ini 5 Fakta Menakjubkan Super Blood Moon

Rabu, 26 Mei 2021 | 19:57 WIB
Terjadi 195 Tahun Sekali, Ini 5 Fakta Menakjubkan Super Blood Moon
Gerhana Bulan Total. [Shutterstock]

Suara.com - Gerhana bulan total atau yang kerap disebut Super Blood Moon terjadi pada Rabu (26/5/2021) malam ini. Fenomena ini dapat disaksikan di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia.

Fenomena Super Blood Moon ini akan menghiasi langit dengan penampakan berwarna merah darah. Gerhana bulan total sendiri merupakan fenomena langka, mengingat hanya terjadi 195 tahun sekali.

Berikut merupakan fakta-fakta menarik mengenai fenomena Super Blood Moon:

Penampakan puncak gerhana bulan total atau super blood moon di Manado, Sulawesi Utara, Rabu (26/5/2021). [Instagram@BMKG]
Penampakan puncak gerhana bulan total atau super blood moon di Manado, Sulawesi Utara, Rabu (26/5/2021). [Instagram@BMKG]

1. Penyebab Bulan Berwarna Merah

Gerhana bulan terjadi ketika Bumi berada di antara matahari dan bulan. Pada gerhana malam ini, bulan akan benar-benar terhalang dari matahari oleh sebagian besar Bumi.

Selama proses gerhana, sinar matahari akan disaring oleh atmosfer Bumi kecuali sinar yang memiliki panjang gelombangnya lebih besar dan lebih merah. Sinar inilah yang akan diteruskan ke Bulan.

Alhasil bulan akan terlihat berwarna merah tua selama gerhana total.

BBMKG Medan melakukan pemantauan gerhana bulan. [Ist]
BBMKG Medan melakukan pemantauan gerhana bulan. [Ist]

2. Hanya Terjadi 195 Tahun Sekali

Gerhana bulan total ini hanya terjadi 195 tahun sekali. Fenomena Super Blood Moon tahun ini juga terasa spesial karena bertepatan dengan Hari Raya Waisak, yang merupakan hari suci umat Buddha.

Baca Juga: Link Live Streaming Gerhana Bulan Total Malam Ini, Rabu 26 Mei 2021

Berdasarkan catatan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), gerhana bulan total memang beberapa kali beriringan dengan Hari Raya Waisak. Ini terjadi dalam seabad terakhir, yakni pada 24 Mei 1990, 14 Mei 1938, 14 Mei 1957, 25 Mei 1975, dan 16 Mei 2003.

"Fenomena serupa akan kembali terjadi pada 26 Mei 2040, 7 Mei 2050, 6 Mei 2069, 17 Mei 2087, dan 29 Mei 2106," kata Lapan seperti dikutip melalui situsnya.

Gerhana bulan total Pukul 18.54 Wita dari Kantor Stasiun Geofisika Gowa, Sulawesi Selatan, Rabu 26 Mei 2021 / [SuaraSulsel.id / BMKG]
Gerhana bulan total Pukul 18.54 Wita dari Kantor Stasiun Geofisika Gowa, Sulawesi Selatan, Rabu 26 Mei 2021 / [SuaraSulsel.id / BMKG]

3. Asal Mula Dijuluki Supermoon

Mengutip Antara, orbit bulan bukanlah lingkaran sempurna di sekitar bumi, melainkan elips. Jadi pada waktu tertentu, bulan bisa berada di titik paling dekat dan terjauh dari Bumi.

Gerhana bulan kali terjadi saat bulan berada di titik paling dekat dengan Bumi. Karenanya ia akan terlihat tujuh persen lebih besar dan lebih terang dari biasanya sehingga dijuluki Supermoon.

4. Aman Ditonton Dengan Mata Telanjang

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI