Curhatan Dokter di Malaysia, Frustrasi Pasiennya Positif Covid-19 Gegara Silaturrahmi

Jum'at, 28 Mei 2021 | 12:55 WIB
Curhatan Dokter di Malaysia, Frustrasi Pasiennya Positif Covid-19 Gegara Silaturrahmi
Dr Tash Karan saat merasa frustasi setelah tangani pasiennya.[Facebook via World Of Buzz]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang dokter di Malaysia baru-baru ini mengungkapkan kekesalannya jika pasiennya tidak mematuhi protokol kesehatan dan terpapar Covid-19 menjelang persalinan.

"Saya hampir tidak pernah membagikan apa yang terjadi di tempat kerja tetapi hari ini saya merasa sangat frustrasi dan terkuras. Perawat saya mengambil gambar ini pada jam 4 pagi hari ini ketika kami menunggu bayi untuk dilahirkan. Ini saya." tulis Dr. Tasha di akun Facebooknya.

Menyadur World Of Buzz, Jumat (28/5/2021) pengalaman yang dialami dokter Tasha tersebut terjadi pada Selasa (25/5) saat dia akan melakukan operasi.

"Pada pukul 03.00 pagi (waktu setempat), kami menerima telepon ini yang meminta kami untuk 'standby' untuk bayi yang akan dilahirkan melalui operasi caesar. Standby adalah saat tim pediatrik hadir saat lahir untuk memastikan resusitasi dilakukan jika diperlukan dan bayinya baik-baik saja pasca persalinan," kata Dr. Tasha dalam postingannya.

"Saya mengalami panggilan yang menantang, untuk memulai karena hanya ada beberapa bayi yang benar-benar sakit membuat tim saya dan saya sibuk sepanjang malam. Kami bekerja terus menerus dari pukul 8 pagi (sehari sebelumnya)." sambung dr Tasha.

Dia kemudian menjelaskan bahwa ketika seorang pasien menjalani operasi caesar, dibutuhkan minimal 10-15 dokter dan staf agar prosedur berjalan lancar.

Dr Tasha melanjutkan bahwa sebenarnya tidak direkomendasikan untuk melakukan operasi pada pukul 04.00 pagi karena hanya ada sedikit petugas. "Jika keadaan darurat terjadi, lebih sedikit bantuan yang tersedia dan segalanya menjadi lebih stres.

"Operasi tadi malam terjadi karena ibunya adalah 'kemungkinan pasien covid-19'. Tes skrining RTK covid-nya kembali positif." ungkap Dr. Tasha.

Hal yang membuat Dr. Tasha geram adalah ketika ibu tersebut ditanya darimana ia tertular Covid-19, "jawabannya adalah bahwa dia pergi 'mengunjungi / bepergian' selama Raya." tulis Dr. Tasha.

Baca Juga: Update Kasus Covid-19 di Perumahan Griya Melati Bogor: Total 85 Orang

"Kerabatnya tidak sehat, namun dia 'memilih' untuk mengunjungi mereka. Ia 'memilih' pergi ke rumah, tidak memakai masker terus menerus, tidak menjaga jarak dan pada dasarnya tidak mengikuti SOP yang tepat." ungkap Dr. Tasha.

"Tidak berhenti sampai di situ. Dia pulang ke rumah dan merasa tidak enak badan, namun dia masih dikunjungi kerabat/teman ke rumahnya sendiri untuk 'mengunjungi'." jelasnya.

Frustrasi

Dr. Tasha mencurahkan rasa frustrasinya setelah kejadian di tempat kerjanya tersebut dan dia terkejut bagaimana orang bisa begitu lalai.

"Saya frustrasi karena selama cobaan berat ini, dia tidak dapat meluangkan waktu 2 menit untuk memikirkan bagaimana hal ini memengaruhi bayinya yang belum lahir. Lupakan memikirkan tentang kami orang asing di garis depan, tetapi dia tidak menyadari bahwa jika dia positif COVID, itu mengubah seluruh pengalaman persalinannya," jelas Dr. Tasha.

Menurutnya, jika pasien positif Covid-19, bayinya harus diisolasi dari ibunya setelah melahirkan dan bayi yang baru lahir harus menjalani serangkaian tes hanya beberapa jam setelah lahir.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI