Hal yang dibahas ketiga dan akan diteruskan kembali adalah berbagai isu kawasan dan internasional.
Terkait dengan Myanmar, Retno menjelaskan kalau Indonesia terus melakukan komunikasi dengan Ketua dan negara anggota ASEAN dan terus mendorong tindak lanjut hasil
Pertemuan ALM di Jakarta yaitu tindak lanjut dari 5 points of consensus. Penunjukkan Special Envoy juga harus segera diselesaikan.
Dan komunikasi dengan semua pihak harus dilakukan, termasuk dalam kunjungan Ketua dan Sekjen ASEAN ke Myanmar.
"Ini akan merupakan titik awal kerja ASEAN untuk menindaklanjuti 5 points of consensus. Keselamatan dan well-being rakyat Myanmar harus terus menjadi prioritas," ucap dia.
"Dialog inklusif penting didorong untuk menyelesaikan krisis politik di Myanmar dan membawa demokrasi kembali dalam kehidupan politik Myanmar sesuai dengan kehendak rakyat Myanmar," sambungnya.
Terkait kerja sama di kawasan Indo-Pasifik, Indonesia kata Retno menyambut perhatian Uni Eropa terhadap stabilitas dan perdamaian di kawasan Indo-Pasifik termasuk pengesahan strategi Indo-Pasifik Uni Eropa.
Retno menyebut pentingnya kerja sama yang terbuka dan inklusif di Indo-Pasifik, mencegah rivalitas yang merugikan dan memastikan stabilitas, perdamaian dan kesejahteraan kawasan sesuai dengan prinsip yang tercermin dalam ASEAN Outlook on the Indo-Pacific.
"Dan saya juga menekankan pentingnya kerjasama konkret dengan Uni Eropa di berbagai bidang dalam konteks kerjasama Indo-Pasifik," katanya.
Baca Juga: Indonesia di Sidang PBB: Israel Negara Penjajah Palestina!