Bambang menjelaskan jumlah penduduk yang terus meningkat membawa konsekuensi pada kebutuhan ruang serta sarana dan prasarana untuk mendukung kehidupan masyarakat. Padahal, pembangunan fisik memberi beban bagi lahan sehingga kualitas akan menurun.
"Dengan dibangun secara fisik itu akan menjadi beban bagi tanah, di pihak lain juga kebutuhan air bersih yang diperlukan masyarakat disedot terus dari bawah permukaan tanah. Lahan manapun pasti akan mengalami suatu penurunan," terangnya.
Situasi itu memicu kekhawatiran para ahli akan menyebabkan Jakarta tergenang. Terlebih, idealnya jumlah penduduk di suatu wilayah dibatasi menurut daya dukung dari wilayah tersebut.
Namun, dalam kasus Jakarta hal ini menjadi mustahil untuk dilakukan karena daya tarik kota ini masih sangat besar sebagai pusat dari beragam aktivitas.
Walau memiliki segudang masalah, namun Bambang menyebut upaya menghentikan ancaman Jakarta tenggelam belum terlambat. Syaratnya, pemerintah harus bergerak cepat dan mengambil langkah nyata untuk menegakkan aturan tata ruang.
"Semakin lambat mengambil langkah effort-nya pasti akan semakin berat, tetapi tidak ada kata terlambat untuk melakukan sesuatu."