Suara.com - Semenjak beredarnya pengakuan mantan Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Paiman Raharjo yang memiliki kios di Pasar Pramuka viral di dunia maya, lokasi pasar tersebut terus menjadi sorotan.
Sebelumnya, pengakuan itu sendiri didapat oleh mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Indonesia Roy Suryo yang mendapatkan pesan WhatsApp dari Paiman Raharjo.
Dalam pesan tersebut, Paiman Raharjo meminta maaf kepada Roy Suryo atas chat yang sebelumnya dinilai bernuansa intimidatif perihal keterlibatan Roy Suryo dalam penyelidikan kasus dugaan ijazah palsu mantan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo atau Jokowi.
"Dalam perjalanan hidup saya agar saya bisa kuliah atau sekolah selain jadi tukang sapu, saya sejak tahun 1997-2002 usaha membuka pengetikan dan fotocopy dan bukan percetakan, dan setelah saya resmi menjadi Kaprodi di Fisip Moestopo tahun 2002, saya menekuni sebagai dosen tetap dan kios usaha saya di Pramuka Pojok Matraman saya jual semuanya. Jadi setelah tahun 2002, saya tidak tahu lagi perkembangan Pasar Pramuka Pojok," tulis Paiman Raharjo dalam pesannya kepada Roy Suryo.
Pasar Pramuka itu juga diduga sebagai tempat di mana Jokowi membuat ijazah palsu. Kecurigaan itu dilontarkan oleh politisi senior PDIP Beathor Suryadi.
Terbaru, kini Roy Suryo bersama tokoh lainnya seperti Rismon Sianipar berbincang dengan salah satu pemilik kios di Pasar Pramuka. Obrolan tersebut diunggah melalui kanal YouTube Sentana TV.
Narasumber yang dihadirkan merupakan seorang laki-laki yang dipanggil Mr. J. Ia hadir mengenakan jaket, masker penutup wajah, kacamata hitam, dan menggunakan pengubah suara untuk mengamankan identitasnya.
Menurut pemilik kanal YouTube, Mikhael Sinaga, Mr. J merupakan salah satu orang yang telah lama beroperasi di Pasar Pramuka.
"Mr. J ini tadi kami berbincang sebentar, sudah lama sekali, lebih dari 10, 20 tahun lah di daerah Pasar Pramuka," ucap Mikhael Sinaga.
Baca Juga: Eks Wamen Paiman Raharjo Lawan Tuduhan Bikin Ijazah Jokowi di Pasar Pramuka: Demi Allah Sumpah Mati
Perbincangan tersebut dibuka dengan cerita Roy Suryo yang mendapatkan pesan WhatsApp dari Paiman Raharjo.
"Tiba-tiba WhatsApp saya dan tampaknya WhatsAppnya tuh menekan gitu ya. Meskipun kemarin di salah satu TV beliau bilang itu untuk persahabatan. Nah, kan tapi nadanya saya terus terang nggak nyaman. Karena apa? Karena pertama, nyuruh saya berhenti melakukan investigasi sama Pak Rismon. Kemudian bahkan saya disuruh minta maaf ke Jokowi ya. Terus dia mengaku bahwa dia sudah lihat ijazahnya dan kemudian dia bilang terakhir, kalau ingin hidup saya tenang dan damai," ucap Roy Suryo.
Host kemudian bertanya kepada Mr. J tentang sejarah munculnya Pasar Pramuka yang kini berupa deretan kios-kios.
"Waktu pembukaan kios itu, mulai tahun 90-an, salah satu pihak namanya Pak Alinafis, satu titik. Selanjutnya, setelah sekian tahun baru merembet. Dari tadinya pasar, jadilah kios-kios pengetikan," jelas narasumber tersebut.
Roy Suryo kemudian mempertanyakan perkiraan tahun di mana Paiman Raharjo masih aktif di Pasar Pramuka.
"Paiman saya dengar tahun sebelum 2002 sudah ada di situ. Setahu saya lebih dari tahun 2002 masih ada, tadinya di depan pojok. 2002 hanya pindah ke belakang. Pindah ke belakang, dijual kemungkinan besar karena perlu uang," beber pria tersebut.