Kenapa Penularan COVID-19 Melbourne Berbeda Dibanding Kota Lain Australia?

Selasa, 08 Juni 2021 | 15:42 WIB
Kenapa Penularan COVID-19 Melbourne Berbeda Dibanding Kota Lain Australia?
Ilustrasi. Suasana kota Melbourne, Australia. [ABC News]

Suara.com - Melbourne sedang memberlakukan 'lockdown' untuk keempat kalinya sejak pandemi COVID-19 dimulai awal tahun 2020 lalu.

Apa yang menyebabkan Melbourne dan negara bagian Victoria mengalaminya lebih banyak kasus dibandingkan negara bagian di Australia lainya?

Apakah karena letak demografinya? Ataukah karena faktor cuaca? Atau karena perilaku warganya?

Meski ada berbagai spekulasi dan pendapat yang berbeda, para pakar mengatakan tidak ada alasan tertentu mengapa virus corona lebih banyak menyebar di ibu kota negara bagian Victoria ini.

Ahli demografi Liz Allen dari Australian National University mengatakan sebenarnya tidak ada satu negara bagian pun yang aman dari virus corona.

"COVID tidaklah memilih-milih siapa yang akan ditulari, dan ini harus menjadi peringatan bagi seluruh warga Australia," katanya.

"Tidak seorang pun akan aman sampai mayoritas warga divaksinasi. Mungkin ada faktor keberuntungan, namun kepemimpinan politik dan kebijakan kesehatan juga berpengaruh."

Apakah karena warga Melbourne lebih beragam?

Beberapa pendapat mengatakan COVID-19 di Melbourne disebabkan karena penduduk negara bagian Victoria rata-rata berusia lebih mudah dan lebih beragam dibandingkan negara bagian lain.

Ada pula yang berpendapat banyak wargan Melbourne adalah pekerja lepasan, atau kasual.

Namun dari sisi data, anggapan tersebut sepertinya tidak benar sama sekali.

Menurut Dr Liz, data yang ada sama sekali tidak mendukung pendapat jika Victoria memiliki risiko penularan lebih tinggi karena faktor demografi, khususnya bila dibandingkan dengan New South Wales.

"Membandingkan usia, kepadatan penduduk, perumahan yang padat, komposisi migran dan transportasi, Victoria tidaklah lebih berisiko dibandingkan New South Wales," katanya.

 Datawrapper: Young people in population

Ketika terjadi gelombang kedua penularan COVID di Victoria, mereka yang paling merasakan dampaknya adalah pekerja lepasan yang tidak memiliki pendapatan sama sekali karena mereka harus menjalani karantina, atau harus minta izin karena sakit.

Namun masalah tersebut sudah diatasi dengan bantuan pembayaran khusus bagi mereka.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI