Suara.com - Apa itu fiksi? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), fiksi adalah cerita rekaan dalam karya sastra. Cerita fiksi ialah pernyataan yang hanya berdasarkan khayalan atau rekaan, tidak berdasarkan kenyataan. Proses imajinasi non ilmiah sangat diperlukan dalam membuat karya fiksi.
Lantas apa pengertian, ciri-ciri, dan contoh fiksi? Dilansir dari berbagai sumber, terdapat beberapa pengertian fiksi menurut ahli.
- Fiksi Menurut Wellek dan Warren
Pengertian fiksi adalah struktur bangunan yang koheren, dan tetap mempunyai tujuan estetik. - Fiksi Menurut Abrams
Pengertian fiksi adalah cerita rekaan atau khayalan, karya naratif yang tidak menyaran pada kebenaran sejarah. - Fiksi Menurut Nurgiyantoro
Dalam 'Teori Pengkajian Fiksi', Nurgiyantoro menjelaskan definisi fiksi adalah prosa naratif yang memiliki sifat imajinatif. Akan tetapi, prosa tersebut bersifat masuk akal dan mengandung kebenaran yang mendramatisasikan hubungan antarmanusia.
Dengan demikian, fiksi dapat disajikan dalam berbagai format, mulai dari tulisan, pertunjukan, film, hingga video game.
Berdasarkan pengertian di atas, fiksi dapat memiliki manfaat untuk media berpikir kreatif, praktis, normatif, dan estetis. Selain itu, fiksi juga memberi manfaat untuk mengenali, menganalisis, menghayati, merumuskan nilai-nilai kemanusiaan.
Berikut ini ciri-ciri karya fiksi:
- Fiksi bersifat rekaan atau imajinasi dari pengarang.
- Umumnya fiksi menggunakan bahasa yang bersifat konotatif atau bukan sebenarnya.
- Dalam fiksi terdapat kebenaran yang relatif atau tidak mutlak.
- Karya fiksi tidak memiliki sistematika yang baku.
- Umumnya karya sastra fiksi menyasar emosi atau perasaan penikmatnya, bukan logika.
- Terdapat pesan moral atau amanat tertentu dalam karya fiksi.
Dalam buku Prosa Fiksi (2015), jenis cerita fiksi dibagi menjadi dua, yaitu: fiksi lama dan baru.
Baca Juga: Dekatkan Indonesia ke Dunia Sastra Barat, Natasha Sondakh Rilis She Smells of Turmeric
Cerita fiksi lama biasanya mendapatkan pengaruh dari kebudayaan barat yang disampaikan secara lisan karena belum mengenal tulisan.