Meski diusulkan, Rocky Gerung menganggap persatuan Jokowi dan Prabowo bukan hal serius. Ia mengatakan, publik juga menganggapnya sebagai lelucon.
"Dua orang yang tak paham demokrasi dipersatukan oleh orang yang cuma paham amplop. Ini gilanya. Saya gak anggap hal serius, karena publik menganggap lelucon," tandas Rocky Gerung.
Menanggapi hal itu, Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari menilai Rocky Gerung tak melihat langsung kondisi di lapangan dan selalu merasa di atas.
"Dan yang terjadi (di lapangan) bukan seperti dipikirkan Rocky," kata Qodari dalam kesempatan yang sama.