Pasukan AS Keluar, Taliban Sambut Masuknya Investasi China di Afghanistan

Bangun Santoso Suara.Com
Rabu, 14 Juli 2021 | 09:06 WIB
Pasukan AS Keluar, Taliban Sambut Masuknya Investasi China di Afghanistan
Juru Bicara Taliban Suhail Shaheen. (Foto: AFP)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Juru bicara Taliban itu mengatakan kelompoknya tidak akan mengizinkan "kelompok separatis, termasuk Gerakan Islam Turkistan Timur atau ETIM, beroperasi di Afghanistan.”

"Ya, itu tidak akan diizinkan masuk," ucap dia menekankan.

Jubir Shaheen mengatakan kelompoknya tak akan membiarkan pihak dari negara lain menggunakan Afghanistan sebagai tempat untuk melancarkan serangan terhadap negara lain.

“Kami telah membuat komitmen bahwa kami tidak akan mengizinkan mereka baik itu individu maupun entitas terhadap negara mana pun termasuk China," jelas dia.

“Ini adalah komitmen kami di bawah perjanjian Doha. Kami mematuhi kesepakatan itu," imbuh dia.

Tahun lalu, Washington menghapus ETIM dari daftar kelompok terornya, membuat marah Beijing yang menganggap kelompok tersebut diduga mengobarkan masalah di Xinjiang, di mana China telah dituduh mengasimilasi budaya dan tradisi etnis Uyghur, yang sebagian besar adalah Muslim.

Taliban “mewarisi al-Qaeda” dari pemerintahan mantan Presiden Afghanistan Burhanuddin Rabbani, kata Shaheen.

“Al-Qaeda milik era masa lalu dan tidak akan diizinkan beroperasi di negara ini lagi,” ungkap dia.

Menyusul kepergian pasukan AS, kami perlu mengadakan pembicaraan dengan Beijing, tutur juru bicara Taliban itu.

Baca Juga: Taliban Serbu Ibu Kota Provinsi di Afghanistan, Ratusan Tahanan Kabur

"Kami sempat mengizinkan (al-Qaeda) untuk tinggal di Afghanistan karena mereka tidak memiliki tempat di negara lain," kata juru bicara Taliban, sambil menekankan bahwa "sekarang tidak ada lagi anggota al-Qaeda di Afghanistan."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI