Tidak ada sosok teman seperti yang ia bicarakan melalui sambungan teleponnya.
"Kamu tenang saja nak, tidak usah memedulikan ayah," ucap pria tersebut kepada anaknya.
Sesaat setelah menutup telepon, matanya tiba-tiba berkaca-kaca. Ia kemudian menangis di tempat duduknya.
Melihat hal tersebut, seorang pria muda disebelahnya pun menenangkannya.
"Pak, bapak kenapa menangis," tanya pemuda itu.
"Jika bapak ingin makan sesuatu, saya belikan," tambahnya.
"Aku merindukan anakku," jawabnya.
Tak hanya pemuda itu, seorang pria yang duduk di depan meja pria tersebut pun turut tergugah hatinya. Ia memberikan makanannya untuk pria tersebut.
"Terima kasih banyak," ucap pria tua itu.
Baca Juga: Bubarkan Kerumunan ABG saat Main Bola Dini Hari, Bapak-bapak di Johar Baru Dikeroyok
Sembari memakan telur, pria tua itu masih terus menangis.