Derita Kaum Buruh Isoman Covid, Sepi Bantuan Perusahaan hingga Ancaman Keluarga Terpapar

Kamis, 05 Agustus 2021 | 12:50 WIB
Derita Kaum Buruh Isoman Covid, Sepi Bantuan Perusahaan hingga Ancaman Keluarga Terpapar
Buruh produksi Aice diminta bekerja jadi kuli bangunan (Twitter/sherrrinn)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Kalau di Banten, ada sekitar 117 buruh positif, mereka isoman," sambung Yanti.

Isoman

Menjalani isolasi secara mandiri tentunya sangat memberatkan kaum buruh. Mereka harus mengeluarkan segelintir biaya untuk keperluan vitamin dan obat selama menjalani masa isolasi di rumah.

Di sisi lainnya, pabrik tidak memberikan upah lantaran si buruh tidak bekerja selama masa isolasi dan penyembuhan. Bahkan, untuk urusan kesehatan, banyak perusahaan yang ogah menanggung biaya yang telah dikeluarkan tersebut.

"Buruh dengan upah yang tidak seberapa, mereka harus mengeluarkan uang lebih untuk obat dan vitamin selama isoman. Mereka tidak dibayar upah bahkan ada yang harus mengeluarkan biaya sendiri saat isoman. Itu sama sekali tidak dicover oleh perusahaan," jelas Yanti.

Buruh mogok kerja karena tak dikasih THR. (Suara.com/Emi)
Buruh mogok kerja karena tak dikasih THR. (Suara.com/Emi)

Untuk itu, GSBI meminta agar pemerintah lebih mengoptimalkan peran Satuan Tugas Penanganan Covid-19 yang berada di tingkat kelurahan maupun kecamatan. Sehingga, ada kontrol atau pemantauan terhadap mereka yang sedang menjalani isolasi mandiri.

Yanti berpendapat, mungkin masih banyak buruh yang tidak melapor ke pihak perusahaan. Mereka lebih memilih berangkat kerja karena khawatir tidak akan mendapat upah jika tidak masuk dalam beberapa hari.

"Di luar itu masih bayak, cuma buruh gak lapor. Yang penting mereka mikir absensi kerja. Tidak mungkin buruh milih bolos kerja selama dua minggu, dia akan kehilangan upah. Asumsinya kan seperti itu. Mungkin ini subjetif ya," papar Yanti.

Oleh karena itu, GSBI mendorong baik kepada pemerintah maupun perusahaan untuk setidaknya bisa menyediakan rumah khusus bagi buruh untuk menjalani isolasi mandiri. Sebab, jika harus menjalani isolasi mandiri di rumah, sangat berisiko bagi keluarga si buruh yang terpapar Covid-19 tersebut.

Baca Juga: PHK Jadi 'Hantu' Para Buruh Kala Pandemi, GSBI: Hentikan PPKM!

"Pemerintah harus meminta perusahaan menyedikan rumah atau tempat tinggal khusus bagi buruh yang terpapar untuk melaksanakan isoman. Karena isolasi di rumah, emang rumah buruh besarnya semana sih? Kan ada keluarganya juga. Itu kan memungkinkan sekali menularkan keluarganya yang ada di rumah," tegas Yanti.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI