Menurut media terbesar Hong Kong, South China Morning Post, jumlah orang yang datang dari China menggunakan izin satu kali jalan adalah sebanyak 13.900 orang.
Jumlah kedatangan di tahun 2018 dan 2019 adalah 8500 orang dan 23 ribu orang.
Hong Kong sudah berhasil mempertahankan jumlah penularan COVID-19 yang rendah dengan melarang pendatang semasa pandemi.
Ribuan warga Hong Kong juga pindah karena ketegangan politik, setelah pemerintah setempat dengan dukungan Pemerintah China di Beijing melakukan tekanan kuat menyusul adanya protes demokrasi yang seringkali disertai kekerasan dua tahun lalu.
Selama beberapa bulan terakhir, bandara internasional Hong Kong menyaksikan banyaknya perpisahan keluarga, terutama yang pindah ke Inggris.
Pemerintah Hong Kong tidak memilik data resmi mengenai berapa orang yang meninggalkan kawasannya untuk selamanya, namun angka yang ada menunjukkan adanya eksodus.
Di bulan Juli rata-rata sekitar 1.500 warga Hong Kong meninggalkan kawasan tersebut lewat bandara.
Angka ini naik dari angka 800 orang di enam bulan pertama, dan terjadi meski pandemi menghambat perjalanan internasional.
Pengambilan dana pensiun lebih awal juga naik tajam selama 12 bulan terakhir. Dana ini hanya bisa diambil ketika seseorang meninggalkan Hong Kong untuk selamanya.
Baca Juga: Tak Tegas Jalankan Aturan Prokes, 20 Pejabat di China Dipecat
Pemerintah Hong Kong berulang kali menganggap remes masalah kepergian warganya, dengan mengatakan sebagian besar dari mereka nanti akan kembali lagi atau mereka yang pergi akan bisa digantikan oleh penduduk dari Daratan Utama China.