Korban Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Turki Bertambah, Tembus 38 Jiwa

Minggu, 15 Agustus 2021 | 12:10 WIB
Korban Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Turki Bertambah, Tembus 38 Jiwa
Sebuah kendaraan roda empat terlihat di antara puing-puing setelah banjir bandang melanda sejumlah kota di wilayah Laut Hitam Turki, di kota Bozkurt, di provinsi Kastamonu, Turki, Sabtu (14/8/2021). [ANTARA FOTO/Reuters-Bulent Ustahp]

Suara.com - Korban tewas akibat banjir bandang dan tanah longsor di Turki bertambah hingga 38 orang setelah ditemukan korban tambahan di provinsi Kastamonu.

Menyadur Al Jazeera Minggu (15/8/2021), banjir bandang melanda provinsi pesisir Laut Hitam Bartin, Kastamonu, Sinop dan Samsun pada hari Rabu (11/8).

Bencana tersebut menghancurkan rumah, jembatan dan menyapu mobil-mobil milik warga. Ratusan orang diselamatkan menggunakan helikopter sementara 1.700 lainnya dievakuasi.

"Kehancurannya sangat besar. Saya berharap korban hilang dan jumlah kematian tidak bertambah." ujar Kerem Kinik, kepala Bulan Sabit Merah Turki kepada NTV.

Menteri Kesehatan Fahrettin Koca mengumumkan pada Jumat malam waktu setempat bahwa 32 orang meninggal di Kastamonu dan enam di Sinop.

Banjir menggenangi sebagian besar kota Bozkurt hingga menyebabkan satu bangunan roboh dan dua rusak parah. Di provinsi Bartin, setidaknya 13 orang terluka akibat tertimpa reruntuhan bangunan.

Yilmaz Ersevenli, seorang warga kota Bozkurt mengatakan kepada NTV bahwa dia hampir saja kehilangan nyawanya saat mencoba memindahkan mobilnya ke tempat yang aman.

"Saya hampir kehilangan nyawa saat mencoba menyelamatkan mobil saya," katanya. Untungnya dia berhasil menyelamatkan diri setelah berhasil berpegangan pada pohon yang hanyut.

Lebih dari 5.000 personel, 19 helikopter dan 500 kendaraan terlibat dalam operasi penyelamatan yang juga dibantu LSM dan militer.

Baca Juga: Curi Perhatian, Gym Portable Ajak Masyarakat Olahraga dengan Alat di Pinggir Jalan

Lima jembatan ambruk akibat banjir sementara dua lainnya rusak. Ratusan desa tidak mendapatkan pasokan listrik dan beberapa jalan terputus.

Menteri Dalam Negeri Suleyman Soylu menyebut banjir bandang dan tanah longsor tersebut sebagai bencana banjir paling parah.

Otoritas meteorologi Turki mengatakan akan ada hujan lebat susulan di wilayah Laut Hitam bagian tengah dan timur yang berisiko menimbulkan banjir.

Walikota Sinop Baris Ayhan mengungkapkan jika 20 warganya masih belum ditemukan. Dia mendesak pemerintah untuk menetapkan kotanya sebagai zona bencana.

"Infrastruktur di [kabupaten] Ayancik benar-benar runtuh. Sistem pembuangan limbah dihancurkan. Tidak ada listrik atau air," katanya.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berjanji akan mengerahkan segala upaya untuk menangani bencana di wilayah yang terdampak.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI