Tak jarang pula, ada saja merpati pos racing milik orang lain yang tiba-tiba ada di atas kandangnya karena mengira sudah berada di kandang tuannya. Melihat hal itu, Thung tak serta merta mengakui merpati itu.
Ia akan menginformasikan ke perkumpulan pehobi yang sama dalam sebuah media sosial. Sebab, setiap merpati yang ikut lomba pos racing dipastikan memiliki tanda di pergelangan kaki dan sayapnya.
"Jadi nggak perlu khawatir kalau ada yang nyasar (tersesat) gitu ke kandang saya. Kita tahu kalau itu milik kita atau bukan. Jadi yang kesasar (tersesat) pasti langsung saya share (berbagi informasi) di medsos biar ada yang lihat, utamanya tuannya," ujarnya.