"Enggak usah munafik bikin-bikin aturan. Tablig akbar dilarang, Pilkada enggak. Virus itu bukan datang dari Wuhan, tapi dari Tuhan," tegasnya.
Jika Covid-19 memang ada di dalam masjid, maka sudah pasti ia beserta para jemaah akan tertular virus tersebut.
"Tidak ada musibah menimpa seseorang kecuali atas izin Allah. Di dalam masjid begini enggak ada virus. Ente (jemaah yang hadir) berdekatan gini, kalau betul virus ada di masjid, pas keluar mampus semua kita ini," kata Yahya Waloni.
3. Ogah Pakai Masker
Yahya Waloni mengaku tak percaya dengan adanya Covid-19. Ia juga menolak untuk memakai masker dan berjanji tidak akan memakai masker sampai kapanpun.
"Dari awal saya enggak pernah pakai masker, sampai sekarang biarpun mati saya tidak mau pakai masker. Jangankan denda, ditembak mati sekalipun saya tidak akan pakai masker," kata Yahya Waloni.
Yahya mengaku ia memiliki perbedaan prinsip dengan sang istri. Sang istri sempat meminta Yahya mengenakan masker sebagai penggugur syarat ketika bepergian menggunakan transportasi umum.
Namun, dengan tegas ia tetap menolak memakai masker. Bahkan ia juga menegaskan surga yang nanti akan dimasukinya berbeda dengan orang lain.
4. Sebut Penusuk Syekh Ali Jaber Didalangi Komunis
Baca Juga: Ustaz Yahya Waloni Ditangkap, Abu Janda: Keadilan Ada di Negeri Ini
Yahya Waloni beranggapan, aksi penusukan yang dialami oleh Syekh Ali Jaber beberapa waktu lalu didalangi oleh komunis.