22 Negara Bahu Membahu Evakuasi Ratusan Ribu Orang dari Afghanistan, AS Paling Banyak

Bangun Santoso Suara.Com
Minggu, 29 Agustus 2021 | 06:21 WIB
22 Negara Bahu Membahu Evakuasi Ratusan Ribu Orang dari Afghanistan, AS Paling Banyak
Marinir AS bersama Satuan Tugas Udara-darat Laut Tujuan Khusus - Tanggap Krisis - Komando Pusat, memberikan batuan selama evakuasi di Bandara Internasional Hamid Karzai, di Kabul, Afghanistan, Jumat (20/8/2021). (via Reuters/US Marines)

Puluhan warga Austria masih berada di Afghanistan.

Swiss

Swiss, yang mengandalkan bantuan Jerman dan AS untuk melaksanakan evakuasi melalui Tashkent, telah membawa keluar 292 orang dari Afghanistan, kata Menteri Luar Negeri Ignazio Cassis, Selasa (24/8).

Masih ada 15 warga negara Swiss yang tercatat di Afghanistan, namun Swiss tidak berencana untuk melakukan penerbangan lagi.

Belanda

Pemerintah Belanda pada Kamis (26/8) mengatakan telah mengevakuasi 2.500 orang dari Afghanistan sejak 15 Agustus. Sebanyak 1.600 dari orang-orang tersebut diterbangkan ke Belanda.

Duta besar Belanda sudah meninggalkan Afghanistan dalam penerbangan terakhir pada Kamis.

Tidak ada staf diplomatik yang masih tinggal di negara itu.

Spanyol

Baca Juga: Sempat Dibawa ke Markas, Mantan Jurnalis Ini Hampir Mati saat Meliput di Afghanistan

Spanyol sudah mengakhiri evakuasi personel dari Afghanistan, kata pemerintah.

Dua pesawat militer, yang mengangkut 81 warga Spanyol keluar dari Kabul, tiba di Dubai pada Jumat (27/8) dini hari, demikian bunyi pernyataan pemerintah.

Pesawat-pesawat itu juga membawa empat tentara Portugal serta 83 warga Afghanistan yang pernah bekerja untuk negara-negara Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

Selama misi penyelamatan, Spanyol telah mengevakuasi 1.898 warga Afghanistan yang pernah bekerja untuk negara-negara Barat, Perserikatan Bangsa-Bangsa, atau Uni Eropa.

Turki

Turki telah menerbangkan sedikitnya 1.400 orang dari Afghanistan, termasuk sekitar 1.000 warga negara Turki, kata Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu pekan ini.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI