Usaha ini akan terus dijalankan "sampai teman-teman di Indonesia sedikit bisa bernapas", ujar Jubaidi.
"Kami akan terus berjalan sampai kondisi di Indonesia lebih bagus dan akan berusaha semaksimal di sini dengan mengumpulkan dana walaupun dengan A$50c (Rp5 ribu) akan kita terima," tuturnya.
Sebelumnya, organisasi yang berumur dua tahun tersebut juga sudah beberapa kali bergerak di masyarakat, termasuk menolong mahasiswa asal Indonesia yang tidak mendapatkan subsidi dari pemerintah di tengah 'lockdown' tahun lalu.
"Kita bantu makanan mereka setiap hari, kehidupan keluarga mereka setiap hari, biaya sewa rumah dan lain-lain," katanya.
"Juga ada masyarakat yang stres karena kehilangan pendapatan, kita bantu semampu kita, semampu masyarakat kita di sini."
Berkaca dari kegiatannya selama ini, ia mengajak semua warga untuk melakukan hal yang sama.
"Karena bagaimana pun kita harus bergotong-royong, harus bersama-sama membantu saudara-saudara kita di Indonesia yang sangat membutuhkan," ujarnya.
Doa dan dukungan bagi 120 pasien isolasi mandiri
Doa untuk Indonesia juga dipanjatkan dari Melbourne, Victoria, sebagai acara tahunan dari Badan Kerja Sama Umat Kristiani (BKS) Victoria.
Lebih dari 70 partisipan bergabung dalam acara yang diadakan online hari Sabtu (21/08) tersebut.
Baca Juga: Fosil Perempuan di Sulawesi Ungkap Hubungan dengan Penduduk Asli Australia
Mereka merupakan gabungan dari 26 gereja, satu sekolah Alkitab, dan satu persekutuan doa.