Buya Syafii Maarif merupakan mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 1998-2005.
Pemikirian-pemikiran Buya Syafii Maarif masih dibutuhkan bangsa ini dan juga oleh Presiden Joko Widodo. Presiden Joko Widodo, pada awal tahun 2015, sempat menawarkan posisi Dewan Pertimbang Presiden, tapi Buya Syafii Maarif menolaknya.
Buya Syafii Maarif memilih menjadi lebih independen. Maka, saat Presiden Jokowi memintanya untuk menjadi salah satu Tim Independen mengatasi konflik Polri-KPK, ia menyanggupinya dan sekaligus menjadi Ketua Tim Independen 2015.
Meski menjadi tokoh besar yang disegani banyak orang, Buya Syafii Maarif selalu hidup dalam kesederhanaan.
Ia menjalani aktifitas sehari-hari seperti masyarakat lain pada umumnya, mulai dari naik sepeda saat bepergian, belanja di warung, makan di angkringan hingga naik moda transportasi umum.