Warga dan Pendeta di Australia Melawan Hoaks 'Vaksin Covid-19 itu Lucifer'

Reza GunadhaABC Suara.Com
Selasa, 07 September 2021 | 17:25 WIB
Warga dan Pendeta di Australia Melawan Hoaks 'Vaksin Covid-19 itu Lucifer'
Ilustrasi Vaksin Covid
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Kami bukan kelompok anti-vaksinasi — kami pro pengobatan," katanya.

"Kami tidak pernah anti obat.

"Ada tertulis di dalam Alkitab, Amsal 17 ayat 22 yang berbunyi, Hati yang gembira adalah obat yang manjur."

"Jadi obat-obatan di dalam Alkitab bukanlah sesuatu yang harus kita hindari karena seakan-akan bisa menghilangkan iman kita."

Pastor Basell mengaku  sedih melihat betapa cepatnya disinformasi menyebar di media sosial.

"Ini mengecewakan," katanya.

"Mereka berhak atas keyakinan sendiri, tapi untuk keluar dan memaksakan informasi seperti itu sebenarnya bisa menimbulkan bahaya serius yang bisa berujung kerusakan, bahkan orang-orang meninggal, karena percaya atas hal yang tidak memiliki dasar kebenaran."

'Ini masalah besar'

A head and shoulders shot of a smiling WA Premier Mark McGowan wearing a dark suit, white shirt and blue tie. Image: PM Australia Barat Mark McGowan telah meminta komisaris negara untuk mencari kelompok agama yang menyebarkan misinformasi. ABC News: Nicolas Perpitch

Perdana Menteri Australia Barat Mark McGowan menentang kelompok keagamaan radikal yang menyebarkan hoaks mengenai vaksin COVID-19 karena memperlambat upaya vaksinasi negara bagian itu.

"Kami menerima banyak laporan terkait beberapa kelompok agama radikal yang meminta orang Aborigin untuk tidak divaksinasi — ini adalah masalah besar," katanya.

Baca Juga: Perwakilan NTB Keluhkan Keterhambatan Vaksin dari Jakarta, Jokowi: Nanti Saya Prioritaskan

"Ini berbahaya bagi kehidupan orang Aborigin."

Komisaris Polisi WA Chris Dawson sedang menyelidiki disinformasi yang menyebar di komunitas suku asli Australia tersebut.

Diproduksi oleh Trisha Dantiani dan Natasya Salim dari artikel dalam bahasa Inggris

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI