Usai diancam, korban diberi minuman keras hingga tak sadarkan diri. Satu dari empat korban bahkan telah mendapatkan perlakuan kekerasan seksual berkali-kali dari oknum pejabat.
"Semua perlakuan biadab para pelaku predator seks ini akhirnya terkuak setelah pihak keluarga mendengar adanya desas desus keberangkatan anak-anak mereka," tuturnya.
Kasus tersebut pernah dilaporkan ke Polsek Heram, Papua. Namun pengacara maupun keluarga korban justru diajak berunding agar kasus diselesaikan secara kekeluargaan, demikian dikatakan Ambrosius.