Namun, Yulmizar menyebut ternyata Bank Panin hanya membayar Rp5 miliar. Dari perjanjian komitmen fee sebesar Rp25 miliar.
"Enggak (sanggup bayar Rp25 miliar). Mereka cuma menyanggupi Rp5 Miliar," kata Yulmizar.
Yulmizar pun mengaku bahwa komitmen fee sebesar Rp5 miliar itu tetap diterima oleh tim pemeriksa Direktorat Pajak. Diketuai Tim IV Alfred Simanjuntak dan Supervisor Ditjen Pajak Wawan Ridwan.
"Akhirnya diterima juga (Rp5 miliar). Veronika ketemu dengan pak Wawan dan pak Alfred," ungkap Yulmizar.
"Ke atas semua. Kepada kasubdit dan direktur. Yang menyerahkan pak Wawan," tambahnya.
Meski begitu, Yulmizar mengklaim tak dapat bagian dalam komitmen fee itu.
"Enggak dapet," imbuhnya.
Dakwaan Jaksa
Dalam dakwaan Jaksa KPK, Angin Prayitno Aji eks Direktur Pemeriksaan dan Penagihan Ditjen Pajak serta Dandan Ramdani selaku Kepala Subdirektorat Kerjasama dan Dukungan Pemeriksaan Ditjen Pajak terbukti merekayasa hasil perhitungan terhadap wajib pajak.
Baca Juga: Didakwa Rekayasa Wajib Pajak, 2 Mantan Pejabat Ditjen Pajak Terima Suap Rp 57 Miliar
Keduanya, menerima suap mencapai Rp 15 miliar dan 4 juta dolar Singapura atau setara dengan total Rp57 Miliar.
Angin dan Dandan dibantu merekayasa perhitungan wajib pajak bersama Wawan Ridwan, Alfred Simanjuntak, Yulmanizar, dan Febrian selaku tim pemeriksa pajak.
Mereka mendapat suap dari Wajib Pajak PT. Gunung Madu Platantions (GMP) untuk tahun pajak 2016. Wajib pajak PT Bank Pan Indonesia (PANIN) Tbk untuk tahun pajak 2016. Terakhir wajib pajak PT Jhonlin Bratama (JB), untuk tahun 2016 dan 2017.