Dikepung Massa Gara-gara Protes Berisik, Toni: Istri Saya Ketakutan sampai Gemetar

Rabu, 06 Oktober 2021 | 18:34 WIB
Dikepung Massa Gara-gara Protes Berisik, Toni: Istri Saya Ketakutan sampai Gemetar
Dikepung Massa Gara-gara Protes Berisik, Toni: Istri Saya Ketakutan sampai Gemetar. Kediaman Hartono Prasetya alias Toni, terduga korban persekusi karena protes rumahnya kebisingan di Taman Permata Buana, Kembangan, Jakarta Barat. (Suara.com/Yaumal)

Suara.com - Hartono Prasetya alias Toni (64), warga Taman Permata Buana, Kembangan, Jakarta Barat mengaku menjadi korban persekusi yang diduga dilakukan oleh pihak RW setempat setelah sempat memprotes kebisingan. Peristiwa itu terjadi pada Jumat (26/3/2021), sekitar pukul 08.00 WIB. Saat kejadian, Toni mengaku sedang berolahraga di rumahnya. Kemudian, tiba-tiba bel rumahnya berbunyi. 

“Saya lihat kok banyak orang di (depan) rumah, saya bingung, saya samperin,” kata Toni saat ditemui Suara.com di Kembangan, Jakarta Barat, Rabu (6/10/2021). 

Menurutnya ada sekitar 20 orang yang menunggu di depan rumahnya. Namun di antaranya ada beberapa pria yang dikenalinya.

“Yang saya tahu ada RW, wakil RW, sejumlah RT, ada pihak kelurahan, Satpol PP, Dinas Perhubungan. Terus ada orang yang enggak saya kenal,” kata Toni

Sampai di depan pagar rumahnya, dia diminta untuk membuka pintu. Toni pun mempertanyakan maksud kedatangan mereka. Menurut Toni, kedatangan warga itu untuk menindaklanjuti surat Toni ke Wali Kota Jakarta Barat. 

“Surat saya emang isinya apa? Saya bilang, kalian disuruh siapa kalian tanya dong, orang yang nyuruh. Mereka bilang, cepat buka pintu saja lah,” ujar Toni mengingat peristiwa itu. 

Karena merasa mengenal sejumlah orang, Toni masuk ke dalam rumahnya untuk mengambil kunci, karena pagarnya terkunci. 

“Waktu saya, baru sampai di dalam rumah, itu udah pada (pagar) rumah saya di-gedor-gedorin. Digoyang-goyangin , saya diteriaki. Itu bel di-pencet-pencet sampai tang-teng- tong (berkali-kali),” ujar Toni. 

Pada saat itu, istri Toni sampai gemetaran karena ketakutan. Diketahui, Toni hanya tinggal berdua dengan istrinya yang sudah berusia 61 tahun. 

Baca Juga: Polisi Tetapkan Kepala Satpam Kompleks di Kembangan Sebagai Tersangka Pungli

Rumah Kakek Toni saat dipasang kardus bertuliskan pengusiran yang diduga dilakukan warga. (istimewa)
Rumah Kakek Toni saat dipasang kardus bertuliskan pengusiran yang diduga dilakukan warga. (istimewa)

“Mereka juga teriak keluar lu, dibentak gitu. Itu istri saya sampai gemetaran enggak bisa ngapa-ngapain lagi,” kata Toni. 

Lapor Polisi

Karena merasa kedatangan puluhan orang itu tidak benar, Toni sempat mengirimkan pesan ke kepolisian meminta perlindungan. 

“Saya sempat lapor ke kapolsek, ini rumah saya dikerumuni orang nih pak. Saya minta perlindungan, pak kapolseknya hanya bilang dipantau 87. Udah gitu, enggak ada yang datang sama sekali,” ujar Toni. 

Setelahnya Toni, kembali keluar menemui orang-orang itu. 

“Mereka marah-marah, katanya mereka, kami kan untuk menindak lanjuti surat bapak. Nah saya bilang,  loh kamu mau minta pintu ini buka, kamu mau masuk, pintu ini dikunci. Kamu sudah marah-marah sebelumnya,” ujarnya. 

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI