Suara.com - Kasus pelecehan yang dialami seorang mahasiswi di Petukangan Utara, Jakarta Selatan, membuat perempuan lain berani bicara secara terbuka, termasuk berbagi pengalaman mengalami pelecehan seksual di tempat umum.
Suara.com merekam beberapa pengakuan perempuan pengguna Twitter, di antara mereka ada yang mengaku mengenali ciri-ciri lelaki yang beraksi di Petukangan Utara.
Para perempuan korban pelecehan mengalami trauma berkepanjangan, bahkan sampai dewasa.
Seorang perempuan A menceritakan pengalaman temannya B yang berasal dari Petukangan. Suatu hari, B datang ke rumah A di daerah Joglo, Jakarta Barat, dengan mengendarai sepeda motor.
Begitu memasuki kompleks perumahan, B baru menyadari ada seorang pengendara sepeda motor yang mengikutinya sampai ke depan rumah A.
Ketika B hendak memasukkan sepeda motor ke pekarangan rumah A, lelaki pengendara motor berhenti persis depan rumah.
Di luar dugaan, lelaki itu memanggil dan kemudian meminta B melihat kemaluannya.
"Posisinya itu sehabis Maghrib sekitar setengah tujuh, masih sore. Dan lo tahu nggak di belakangnya dia itu ada ibu-ibu tiga orang jalan lagi mau ngaji. Dan dia masih berani ngelakuin itu. Sakit jiwa!"
Pada saat kejadian, B mengenakan hijab, kata A, "Pakaiannya sangat amat sopan."
Baca Juga: Facebook Akan Hapus Konten Berisi Pelecehan Seksual ke Artis dan Figur Publik
Apa yang disampaikan A tentang penampilan temannya sekaligus untuk menepis anggapan sebagian masyarakat bahwa pelecehan seksual terjadi karena korban mengenakan pakaian terbuka sehingga mengundang hawa nafsu.
Setelah menyaksikan perawakan pelaku dalam video pelecehan yang dialami mahasiswi di Petukangan Utara yang viral, A yakin sekali, "Ciri-cirinya sama persis motor Vario biru abu-abu. Orangnya agak gendut dan matanya rada sipit. Karena gue ngeliat mukanya sumpah jelek banget itu setan asli. Temen gue sampai trauma kalau ke rumah gue sendiri."
A berharap pelaku segera ditangkap karena kelakuannya dia anggap sudah meresahkan.
Seorang perempuan pengguna Twitter yang lain berbagi pengalaman serupa.
Kejadiannya ketika dia dan temannya mengendarai sepeda motor untuk kegiatan kerja kelompok.
Untuk menuju rumah teman sekolah, mereka melewati persawahan.