Media Inggris Ungkap Fakta Baru Tragedi 1965, Amnesty: Buka Kembali Kasusnya

Erick TanjungYosea Arga Pramudita Suara.Com

Selasa, 19 Oktober 2021 | 23:13 WIB

Media Inggris Ungkap Fakta Baru Tragedi 1965, Amnesty: Buka Kembali Kasusnya — Direktur Amnesty International Indonesia Usman Hamid. [Suara.com/Aziz Ramadani]

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Amnesty International sendiri sejak tahun 1966 telah melakukan pendokumentasian mengenai pelanggaran HAM tragedi 1965-1966," jelas dia.

1
2

Komentar

Berikan komentar disini >

BERITA TERKAIT

Amnesty International Mencatat Ada Penguatan Praktik Otoriter di Berbagai Negara, Termasuk Indonesia

Amnesty International Mencatat Ada Penguatan Praktik Otoriter di Berbagai Negara, Termasuk Indonesia

29 April 2025 | 18:39 WIB WIB

Amnesty Sebut Penolakan Prabowo Jadi Modal Penghapusan Hukuman Mati di Indonesia

Amnesty Sebut Penolakan Prabowo Jadi Modal Penghapusan Hukuman Mati di Indonesia

11:53 WIB

Respons Tarif Baru Donald Trump, Pemerintah Indonesia Kirim Tim Lobi Tingkat Tinggi

Respons Tarif Baru Donald Trump, Pemerintah Indonesia Kirim Tim Lobi Tingkat Tinggi

16:00 WIB

Amnesty Internasional: Rencana Perluas Jabatan TNI Aktif di Sipil Ancam Demokrasi, Indonesia Selevel Myanmar

Amnesty Internasional: Rencana Perluas Jabatan TNI Aktif di Sipil Ancam Demokrasi, Indonesia Selevel Myanmar

12:39 WIB

Cek Kesehatan Gratis, Akses Sulit: Mengapa Masih Banyak yang Tertinggal?

Cek Kesehatan Gratis, Akses Sulit: Mengapa Masih Banyak yang Tertinggal?

18:00 WIB

REKOMENDASI

Fenomena Ormas: Bikin Resah Masyarakat dan Hambat Investasi, Tapi Dibutuhkan Saat Pemilu!

Fenomena Ormas: Bikin Resah Masyarakat dan Hambat Investasi, Tapi Dibutuhkan Saat Pemilu!

Luka Petani Pulau Laut di Balik Konglomerat Pelopor B50

Luka Petani Pulau Laut di Balik Konglomerat Pelopor B50

Kapolres Belawan Tembak Mati Remaja Tawuran: Diskresi atau Penggunaan Kekuatan Berlebihan?

Kapolres Belawan Tembak Mati Remaja Tawuran: Diskresi atau Penggunaan Kekuatan Berlebihan?

TERKINI

PAUD Masuk Wajib Belajar 13 Tahun, Pakar: Kurikulum Harus Ikuti Irama Perkembangan Anak

PAUD Masuk Wajib Belajar 13 Tahun, Pakar: Kurikulum Harus Ikuti Irama Perkembangan Anak

News | 19:53 WIB

Jadwal Pemadaman Listrik Bali Terbaru dan Tips Mengatasinya

Jadwal Pemadaman Listrik Bali Terbaru dan Tips Mengatasinya

News | 19:37 WIB

Pemprov DKI Gratiskan Transportasi Umum untuk 15 Golongan, Ini Daftar Penerimanya

Pemprov DKI Gratiskan Transportasi Umum untuk 15 Golongan, Ini Daftar Penerimanya

News | 19:22 WIB

BNPB: Indonesia Negara Nomor 2 Berisiko Bencana Tertinggi di Dunia, Sumbar Waspada Megathrust!

BNPB: Indonesia Negara Nomor 2 Berisiko Bencana Tertinggi di Dunia, Sumbar Waspada Megathrust!

News | 18:48 WIB

Mau Dapat Saldo DANA Gratis Hari Ini? Klaim Kumpulan Link Aktif Ini Buat Belanja di Miniso

Mau Dapat Saldo DANA Gratis Hari Ini? Klaim Kumpulan Link Aktif Ini Buat Belanja di Miniso

News | 18:41 WIB

Jawa Barat Jadi Wilayah Paling Banyak Melakukan Transaksi Judol pada Kuartal I Tahun 2025

Jawa Barat Jadi Wilayah Paling Banyak Melakukan Transaksi Judol pada Kuartal I Tahun 2025

News | 18:34 WIB

Puan Sebut DPR Fokus Dulu Bahas RUU KUHAP, Bagaimana dengan RUU Perampasan Aset?

Puan Sebut DPR Fokus Dulu Bahas RUU KUHAP, Bagaimana dengan RUU Perampasan Aset?

News | 18:29 WIB

Gaji ke-13 PNS 2025: Sri Mulyani Bocorkan Jadwal dan Besarannya

Gaji ke-13 PNS 2025: Sri Mulyani Bocorkan Jadwal dan Besarannya

News | 18:25 WIB

Blak-blakan Zarof Ricar Sering Main Kasus, Ungkap Sosok Hakim Agung Pemberi Akses Perkara

Blak-blakan Zarof Ricar Sering Main Kasus, Ungkap Sosok Hakim Agung Pemberi Akses Perkara

News | 18:18 WIB

Polemik Mutasi Dokter, Adian PDIP Sebut Ada Beda Tafsir Antara Kemenkes dan IDAI Soal Kolegium

Polemik Mutasi Dokter, Adian PDIP Sebut Ada Beda Tafsir Antara Kemenkes dan IDAI Soal Kolegium

News | 18:07 WIB

Tampilkan lebih banyak