10 Tahun Setelah Kematian Gaddafi, Libya Masih Jauh dari Stabilitas

Rabu, 20 Oktober 2021 | 18:37 WIB
10 Tahun Setelah Kematian Gaddafi, Libya Masih Jauh dari Stabilitas
DW
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Gencatan senjata memang sudah disepakati Oktober tahun lalu, dan pemerintahan persatuan dibentuk bulan Maret tahun ini untuk mempersiapkan pemilihan umum.

Namun banyak pengamat tetap meragukan, apakah perkembangan itu akan membawa stabilitas.

"Sehubungan dengan situasi 10 tahun terakhir, Libya sekarang berada dalam situasi yang jauh lebih baik," kata Hamish Kinnear, analis dari lembaga penelitian Verisk Maplecroft, kepada kantor berita AFP.

"Gencatan senjata yang disepakati pada Oktober 2020 terus berlanjut dan Pemerintah Persatuan Nasional diakui sebagai satu-satunya pemerintah Libya."

"Tapi stabilitas politik Libya semakin genting," ujarnya.

"Enam bulan ke depan akan kita lihat, apakah masa tenang setelah gencatan senjata Oktober 2020 hanyalah kesempatan bagi faksi-faksi bersenjata untuk menjilat luka saja, atau ada kemajuan menuju solusi politik."

Nostalgia stabilitas di bawah Gaddafi

Akademisi Libya Mahoud Khalfallah juga menyuarakan keraguan bahwa pemilu yang direncanakan akhir Desember tahun ini akan mengarah pada "solusi definitif" bagi Libya.

Untuk itu diperlukan "berakhirnya keterlibatan asing yang negatif dalam urusan internal Libya, kedewasaan pemilih Libya dalam memilih siapa yang mewakili mereka, mengabaikan kesukuan dan regionalisme dan semua pihak harus menerima hasil pemilihan," katanya.

Baca Juga: Selesai Kumandangkan Azan Ashar, Seorang Muazin di Libya Meninggal Dunia

Memang ada perdebatan sengit soal undang-undang pemilihan, terutama karena RUU pemilihan presiden tampaknya menguntungkan pihak milisi pimpinan bekas jenderal Khalifa Haftar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI