10 Tahun Setelah Kematian Gaddafi, Libya Masih Jauh dari Stabilitas

Rabu, 20 Oktober 2021 | 18:37 WIB
10 Tahun Setelah Kematian Gaddafi, Libya Masih Jauh dari Stabilitas
DW
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Psalnya Haftar dibenci banyak orang di Libya barat, terutama setelah serangan selama setahun oleh milinya untuk merebut ibukota Tripolis, yang menewaskan ribuan orang sebelum dia dipukul mundur oleh kelompok-kelompok bersenjata yang didukung Turki pada Juni 2020.

Hamish Kinnear memperingatkan, undang-undang yang kontroversial hanya akan memecah Libya menjadi Libya barat dan timur, yang saling bersaing.

"Risiko ini akan meningkat jika Khalifa Haftar memenangkan kursi kepresidenan, karena dia adalah sosok beracun bagi faksi-faksi bersenjata yang membela Tripolis selama serangan yang gagal," katanya.

Bagaimapun jejak kekejamaan bekas diktator Muammar Gaddafi, faktanya dia berhasil meningkatkan standar hidup dan membawa stabilitas politik untuk waktu lama, yang dinikmati sebagian besar warga Libya, situasi yang sangat kontras dengan hari ini. hp/as (afp)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI