Covid-19 Dinilai Tak Akan Hilang Begitu Saja, Kita Akan Hidup Bersamanya

Reza GunadhaABC Suara.Com
Rabu, 20 Oktober 2021 | 20:46 WIB
Covid-19 Dinilai Tak Akan Hilang Begitu Saja, Kita Akan Hidup Bersamanya
Ilustrasi Covid-19 Varian Mu di Amerika Latin [Foto: Antara]

Tapi bagi yang sudah divaksinasi, mereka pun masih bisa tertular karena perlindungan vaksin akan memudar.

"Kita mungkin tidak harus terlalu memikirkan mengenai jumlah kasus lagi," kata Profesor Eddie.

Menurut Dr Ian, mereka yang masih berisiko adalah warga lanjut usia dan yang memiliki gangguan kekebalan tubuh atau 'immunocompromised'.

"Kita masih akan melihat kelompok warga yang akan mengalami gejala serius karena mereka tidak bisa divaksinasi atau sistem kekebalan tubuh mereka tidak bisa bekerja dengan baik.

"Apa yang terjadi dengan long COVID adalah masalah lain. Apakah vaksin melindungi semua ini. Saya masih belum bisa memberikan penjelasan sepenuhnya. Saya kira tidak seorang pun tahu saat ini."

Untuk melindungi dari kemungkinan munculnya penyakit serius dan agar sistem layanan kesehatan tidak kewalahan, peneliti masalah virus dan penyakit menular di Griffith University, Lara Herrero mengatakan pelonggaran pembatasan sebaiknya dilakukan secara bertahap.

"Mereka yang tidak memiliki kekebalan bisa terkena virus dan karenanya kita harus membuka diri secara bertahap," katanya.

Kebijakan sekarang yang beralih dari target "Nol kasus COVID" adalah berusaha menekann angka kematian serendah mungkin.

Menurunnya tingkat perlindungan dari vaksin

Berapa lama tepatnya waktu dibutuhkan hingga COVID-19 menjadi endemi sulit dipastikan.

Baca Juga: Capaian Vaksinasi Sudah Mencapai 124,53 persen, Ternyata Tidak Seluruhnya Warga Kota Solo

Ini semua akan berbeda antar negara, tergantung pada tingkat vaksinasi, tingkat kekebalan dalam masyarakat setempat dan jumlah virus yang beredar.

Professor Eddie mengatakan para pakar saat ini sedang memperhatikan data dari negara seperti Denmark, yang sudah memiliki tingkat vaksinasi tinggi dan melonggarkan semua pembatasan sejak 10 September.

"Denmark sudah memutuskan 'kita sekarang hidup bersama dengan COVID, ini merupakan bagian dari kehidupan kita," katanya.

Menurut Dr Ian, kebijakan untuk "hidup bersama COVID" juga akan tergantung pada keputusan pemerintah mengenai jumlah kasus dan kematian yang bisa diterima.

"Beberapa orang mengatakan hidup dengan COVID artinya 'biarkan saja sepenuhnya' dan mengandalkan tingkat vaksinasi untuk mencegah kasus dan kematian," katanya.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI